Megawati: kok bangsaku udah terlalu nikmat ya dengan zona nyaman. Aku udah khawatir, lho. Nanti kalau saya udah enggak ada, terus bagaimana ya
JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Megawati Soekarnoputri menyebut, masyarakat Indonesia saat ini berada di zona nyaman. Oleh karena itu, dia khawatir dengan hal tersebut. Putri Bung Karno ini juga mengutarakan keresahan tersebut kepada Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. "Jangan merasa, saya bilang sama Sekjen saya, kok bangsaku udah terlalu nikmat ya dengan zona nyaman. Aku udah khawatir, lho.
"Orang di sana kan empat musim, kekurangan makan selama tiga bulan pada musim salju. Kita mana ada, biar hujan sederas apapun itu tetap ada yang bisa dimakan," jelasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Article headlineGELORA.CO -Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa semakin ke sini kondisi budaya Indonesia makin mengkhawatirkan. Hal itu disampaika...
Baca lebih lajut »
Megawati: Kalau Indonesia Dijajah Lagi, Saya Lawan Enggak Usah Mikir | merdeka.comMegawati melanjutkan, Soekarno atau Bung Karno masa penjajahan sangat otentik dan jenius. Bung Karno, kata dia, pernah ditanya kapan Indonesia merdeka dan dijawab ketika akan terjadi perang pasifik membara.
Baca lebih lajut »
Kena OTT KPK, Eks Wali Kota Yogyakarta Diduga Terlibat Suap Pengurusan Izin Apartemen : Okezone NasionalKena OTT KPK, Eks Wali Kota Yogyakarta Diduga Terlibat Suap Pengurusan Izin Apartemen LengkapCepatBeritanya BeritaTerkini Berita News BeritaNasional .
Baca lebih lajut »
Wali Kota Surabaya Minta Nomor Ponsel Pejabat Dipasang di Balai RW | merdeka.comMenurut dia, kalau ada pelayanan yang tidak sesuai, langsung menghubungi penanggung jawab atau camat dan lurah.
Baca lebih lajut »
Sebut Ada Usulan Ganjar-Anies, Ketum Projo: Mustahil Terwujud, Daya Dukung Partainya Enggak AdaBudi menyebutkan, usul tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh kepada Presiden Joko Widodo, meski akhirnya dibantah oleh Paloh.
Baca lebih lajut »