Megawati Soekarnoputri menceritakan perjuangan PDIP sebagai partai wong cilik dan partai sandal jepit. Seperti apa cerita Mega?
menceritakan tentang masa kampanye saat itu. Dia mengaku Partainya selalu mendapat lapangan kecil karena dianggap partai wong cilik atau partai sandal jepit.
mengatakan saat itu PDI hanya punya 28 kursi di DPR. Lapangan kecil itu pun pada akhirnya tidak muat lagi karena PDI mulai berkembang."Waktu itu kalau nggak salah di DPR hanya 28 anggota pada waktu itu. Tapi setelah itu tidak cukup lagi namanya kami diberi lapangan yang kecil-kecil karena kenapa? Saya sendiri mulai berpikir karena mulai datang truk penuh dengan anak muda tetapi di belakangnya saya selalu melihat 2 atau 3 orang tua," kata Megawati.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Muncul Nama Kader PDIP untuk Pilgub DKI, Hasto: Megawati yang PutuskanPDIP menyatakan ada banyak kader yang bisa didorong maju sebagai calon gubernur di Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca lebih lajut »
HUT ke-49 PDIP Besok: Megawati Sampaikan Pidato Politik, Jokowi Beri SambutanPada HUT ke-49 PDIP, Megawati dijadwalkan menyampaikan pidato politik, sementara Jokowi memberikan sambutan.
Baca lebih lajut »
HUT ke-49 PDIP: Megawati Akan Pidato Politik, Jokowi Beri SambutanPresiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan hadir dan berpidato dalam peringatan HUT ke-49 PDIP pada Senin 10 Januari 2022.
Baca lebih lajut »
Peringatan HUT Ke-49 PDIP, Jokowi Pidato dari Istana NegaraDalam rangkaian hari ulang tahun (HUT) ke-49 PDIP, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan berpidato secara daring dari Istana Negara, Jakarta.
Baca lebih lajut »
PDIP Soal Calon di Pilgub DKI: Nanti Rakyat yang Tentukan, Bu Mega Menetapkan | merdeka.comNama Tri Rismaharini juga disinggung jadi kandidat dalam laga DKI Jakarta. Hasto menilai sosok Menteri Sosial itu sudah teruji saat memimpin Wali Kota Surabaya.
Baca lebih lajut »
Pro Kontra PDIP Sebut Tanah Abang Bak Poco-pocoPDIP mengkritik kondisi Tanah Abang seperti 'poco-poco' karena masih macet. Anggapan itu menuai pro dan kontra, simak selengkapnya.
Baca lebih lajut »