Mbah Gepuk and Pesugihan in the History of Bentara Budaya

Indonesia Berita Berita

Mbah Gepuk and Pesugihan in the History of Bentara Budaya
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 97 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 42%
  • Publisher: 70%

Bentara Budaya held an exhibition featuring figures and events linked to the institution. In the exhibition room you will find artists across disciplines, Bedouin residents, and even spirits in pesugihan rituals.

The following article was translated using both Microsoft Azure Open AI and Google Translation AI. The original article can be found inThe painting titled"Tergerus Zaman" by Yantoto Warno was showcased in the Mikul Duwur Mendhem Jero #2 Exhibition: Meeting, on Friday , at Bentara Budaya Yogyakarta, in Yogyakarta City.

Approximately 28 years later, Mbah Gepuk returns to Bentara Budaya Yogyakarta through the Mikul Duwur Mendhem Jero #2: Pertemuan exhibition. In the exhibition, which opened on Friday night, there are several paintings depicting his figure. However, the figure of Mbah Gepuk has never truly been forgotten. Several paintings displayed in the Mikul Duwur Mendhem Jero #2: Pertemuan exhibition serve as evidence that the suket puppet master is still remembered by some people. In addition to Yantoto Warno, two other painters, namely Sigit Ananta and Sriyadi Srinthil, also featured the figure of Mbah Gepuk in the exhibition.

"We believe that those meetings are very valuable because they also color the world of ideas, art, and thought. This is our tribute to the artists who have attended, met, and exchanged ideas at Bentara Budaya," said Purnama at the opening of the Mikul Duwur Mendhem Jero #2: Meeting exhibition."Apart from Mbah Gepuk, the paintings in this exhibition showcase several interdisciplinary artists who have previously interacted with Bentara Budaya.

Another artist featured in the paintings at the Mikul Duwur Mendhem Jero #2 exhibition: Meeting is the Dewi Losari mask dancer, Ki Warno Waskito mask craftsman, puppeteer Ki Manteb Soedharsono and Ki Gondo Darman, cultural scholar Sindhunata, painter Hendra Gunawan, and Toet who is a didong artist, a traditional performance art from Gayo, Aceh.This is our tribute to the artists who have previously attended, met, and exchanged ideas at Bentara Budaya.

The painting titled"Eling-eling" by Susilo Budi depicts the figure of Semar alongside a giant green-bodied creature holding a bone. The painting appears to be inspired by the supernatural creatures often depicted in the works of Tjitro Waloejo, a traditional painter from Surakarta, whose artworks have been displayed at Bentara Budaya Yogyakarta.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Mbah Gepuk dan Pesugihan dalam Lintasan Sejarah Bentara BudayaMbah Gepuk dan Pesugihan dalam Lintasan Sejarah Bentara BudayaBentara Budaya menggelar pameran yang menampilkan tokoh dan peristiwa yang bertaut dengan institusi itu. Di ruang pamer dijumpai seniman lintas disiplin, warga Badui, hingga makhluk halus dalam ritual pesugihan.
Baca lebih lajut »

Kemdikbud Resmikan Usulan 213 Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari 31 ProvinsiKemdikbud Resmikan Usulan 213 Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari 31 ProvinsiSebanyak 213 warisan budaya resmi direkomendasikan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Warisan budaya ini nantinya akan ditetapkan oleh Kemdikbud.
Baca lebih lajut »

Wali Kota: Cak dan Ning miliki peran kenalkan seni budaya SurabayaWali Kota: Cak dan Ning miliki peran kenalkan seni budaya SurabayaWali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan Duta Wisata Cak dan Ning memiliki peran penting mengenalkan seni, budaya serta pariwisata di Kota Pahlawan, Jawa ...
Baca lebih lajut »

Parade Budaya dan Pangan Lokal Semarakkan 85 Tahun Katolik Masuk TorajaParade Budaya dan Pangan Lokal Semarakkan 85 Tahun Katolik Masuk TorajaRibuan warga Toraja menggelar parade budaya dan pangan lokal dalam merayakan 85 tahun masuknya Katolik di Toraja, atau yang dikenal dengan nama puncak babtis
Baca lebih lajut »

Kemendikbudristek: Festival Danau Maninjau hidupkan budaya AgamKemendikbudristek: Festival Danau Maninjau hidupkan budaya AgamKebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menilai Festival Danau Maninjau Kelok 44 atau FestDaMa-K44 di ...
Baca lebih lajut »

VIDEO: Menjelajah Wisata Edukasi Desa Budaya KertalanguVIDEO: Menjelajah Wisata Edukasi Desa Budaya KertalanguSudut Kota: Menjelajah Wisata Edukasi Desa Budaya Kertalangu
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-27 05:29:02