Mawar Itu Merah, Es Itu Dingin

Sastra Berita

Mawar Itu Merah, Es Itu Dingin
UtamaCerpen DigitalCerpen Digital Kompas
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 59 sec. here
  • 7 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 44%
  • Publisher: 70%

Segalanya berubah dimulai pada musim panas. Musim panas itu menjadi penanda di sinilah segalanya bermula.

Tahulah mereka sumber suara lagu itu adalah mimbar kecil yang berada di tengah-tengah gedung. Seorang lelaki kerdil dengan rambut merah menyanyikan lagu itu di sana sambil bergoyang ria.

Mendadak ada yang menyeruak dari kerumunan, seorang nenek bermata buta. Tubuhnya yang bungkuk berjalan mencari-cari pijakan di antara deretan kursi-kursi putih kosong dekat mimbar. Langkahnya terhenti di depan perempuan gemuk bergaun merah yang duduk sendirian di kursi. Nenek itu meraba-raba lalu menjangkau kedua tangan perempuan gemuk itu. Ia menggumamkan sesuatu sambil menangis. Ia membenamkan wajahnya ke dalam tumpukan kedua tangan perempuan gemuk.

Semakin nenek itu berteriak, semakin kencang pula ayunan tongkat yang dipukulkan ke tubuhnya. Pukulan yang sangat cepat dan berkali-kali. Teriakan kesakitan bercampur dengan lagu ”Mawar Itu Merah, Es Itu Dingin” yang terus mengalun dalam nada-nada riang. Demi mewujudkan semua itu Rawa menyarankan agar mereka hidup terpisah hingga ia berhasil menyelesaikan novelnya. Mendengar ide itu untuk pertama kalinya Ash menolak menjadi pantulan. Ia tak mau lagi bersikap sebagai cermin. Namun hal itu bagaimanapun terjadi begitu saja. Rawa hidup terpisah dengan Ash di sebuah tempat yang dirahasiakan. Komunikasi mereka tidak teratur sebab terpencilnya tempat itu membuat jaringan telepon terputus-putus.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Utama Cerpen Digital Cerpen Digital Kompas Ceritapendek Sastradigital

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Mutilasi alat kelamin: Apa itu sunat perempuan dan mengapa itu dilakukan?Mutilasi alat kelamin: Apa itu sunat perempuan dan mengapa itu dilakukan?Parlemen Gambia memilih untuk mencabut larangan pada mutilasi alat kelamin perempuan atau sunat perempuan. Sementara, sebuah penelitian yang dilakukan The Woman Stats Project (Proyek Statistik Perempuan) menunjukkan praktik mutilasi marak di 30 negara.
Baca lebih lajut »

Zulhas Nilai Tak Perlu Tim Transisi Jokowi ke Prabowo: Orangnya Itu-itu SajaZulhas Nilai Tak Perlu Tim Transisi Jokowi ke Prabowo: Orangnya Itu-itu SajaZulhas berpandangan tak perlu transisi karena tinggal melanjutkan. Enggak perlu belajar dan penyesuaian.
Baca lebih lajut »

Zulhas Sebut Tidak Perlu Ada Tim Transisi dari Jokowi ke Prabowo: Orangnya Itu-itu JugaZulhas Sebut Tidak Perlu Ada Tim Transisi dari Jokowi ke Prabowo: Orangnya Itu-itu JugaZulkifli Hasan atau Zulhas menilai tidak perlu ada tim transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pemerintahan presiden terpilih 2024
Baca lebih lajut »

Apa Itu Selat Muria, Berikut Sejarah dan Penyebab Selat Itu MenghilangApa Itu Selat Muria, Berikut Sejarah dan Penyebab Selat Itu MenghilangBaru-baru ini keberadaan Selat Muria kembali ramai dibahas publik. Berikut sejarah dan penyebab hilangnya Selat Muria.
Baca lebih lajut »

Keunikan Sungai Merah Cusco, Punya Aliran Air Berwarna Merah AlamiKeunikan Sungai Merah Cusco, Punya Aliran Air Berwarna Merah AlamiDi Peru, terdapat fenomena alam yang sangat unik dan mengagumkan, yaitu sebuah sungai yang memiliki aliran air berwarna merah darah. Begini faktanya.
Baca lebih lajut »

Prediksi MU Vs Liverpool: Si Merah Kalahkan Setan Merah 3-1Prediksi MU Vs Liverpool: Si Merah Kalahkan Setan Merah 3-1Berikut prediksi Manchester United vs Liverpool dari dua mantan pemain Premier League Inggris. Keduanya kompak menyebut skor 3-1 buat kemenangan si Merah.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-22 04:23:54