Ketua DPRD mengkritik keras kelakuan sang Bupati yang melaksanakan Salat Tarawih berjemaah ke masjid di saat Corona. salatTarawih
jpnn.com, PEKANBARU - Ketua DPRD Provinsi Riau Indra Gunawan Eet mengkritik adanya Bupati yang tetap melaksanakan Salat Tarawih berjemaah ke masjid. Padahal imbauan pemerintah pusat sudah jelas meminta seluruh umat beragama untuk beribadah di rumah demi memutus penularan virus Corona. "Instruksi Presiden kan sudah jelas, mengimbau masyarakat untuk melaksanakan ibadah di rumah.
Kalau mau pencitraan dalam konteks politik jangan dinampakkan betul!" ucap Indra Gunawan, Kamis .Baca Juga: Dia menyebutkan, dalam pemutusan rantai infeksi virus Corona disease semua pihak harus bersama-sama mengerahkan seluruh kekuatan untuk menghentikan penyebaran wabah yang sudah menjangkit hampir di seluruh belahan dunia. "Saya minta dalam penanggulangan COVID-19 kita bekerja sama, mengikuti instruksi yang dikeluarkan," ucapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ketua DPRD Riau kritik bupati tarawih berjamaah saat pandemiKetua DPRD Provinsi Riau Indra Gunawan Eet mengkritik adanya bupati yang tetap melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid meski imbauan pemerintah sudah jelas meminta seluruh umat beragama untuk beribadah di rumah.
Baca lebih lajut »
Belasan Anggota DPRD Bengkulu Selatan Tetap Kunker Saat Pandemi, Bupati SedihBelasan anggota DPRD Bengkulu Selatan tetap melakukan perjalanan dinas ke Sumsel di tengah pandemi Corona. Pihak DPRD mengatakan kunker itu dilakukan secara resmi dan telah melapor ke Gugus Tugas COVID-19. Kunker
Baca lebih lajut »
Bupati Bangka Tengah Salurkan Bantuan Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19 di Tiga Kelurahan - Bangka PosBupati Bangka Tengah (Bateng) Ibnu Saleh menyalurkan bantuan kepada warga kurang mampu terdampak Covid-19, di tiga kelurahan, Kecamatan Koba.
Baca lebih lajut »
Jurus Bupati Klaten Tepis Kasus Hand Sanitizer Kemensos Berstiker FotonyaSemula dia menyebut salah tempel. Namun kepada Gubernur Ganjar, Bupati Klaten meminta maaf atas kasus itu. Namun belakangan, dia menuding ada yang memanfaatkan. BupatiKlaten HandSanitizer
Baca lebih lajut »