Di tengah kebutuhan akan ruang yang menggoda, masyarakat adat di Papua masih terus berupaya menjaga hutannya. Kedekatan dengan alamnya ini yang menjadikan hidup mereka berkelanjutan.
Masyarakat Papua menyambut Presiden Soeharto saat datang meresmikan lapangan minyak Salawati di Kepala Burung , Irian Jaya, 8 Desember 1977. Lapangan minyak Salawati, yang menghasilkan 53.000 barel minyak mentah sehari, merupakan yang kedua di Irian setelah lapangan minyak Kasim yang diresmikan tahun 1973.
Salah satu masyarakat adat yang hingga kini terus berupaya menjaga sumber daya alam yakni suku Moi di Papua Barat. Dalam forum EcoNusa Outlook 2021 yang diselenggarakan secara daring, Rabu , Ketua Perkumpulan Generasi Muda Malaumkarta Terianus Kalami menyampaikan, suku Moi memiliki pandangan filosofis terhadap hutan sebagai ibu kandung atau
”Sebelum Indonesia merdeka, suku Moi sudah mengalami ancaman bahkan sejak era Portugis pada 1511. Pada 2000-an masuk kelapa sawit dan terakhir pembangunan pemerintah berupa pemekaran. Semua proyek tersebut mengambil hutan kayu dan penguasaan lahan masyarakat adat,” ujarnya.Sagu merupakan salah satu hasil hutan desa masyarakat adat di Kampung Sira, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Nahomo Kladit, Rabu , sedang menokok batang sagu untuk mendapatkan isi batangnya.
Terianus mengatakan, selama 82 tahun sejak proyek Netherland New Guinea Petroleum Maskapai pada 1932 hingga 2017 baru ada pengakuan yang sah terhadap suku Moi. Pengakuan tersebut di antaranya diwujudkan dalam peraturan bupati dan peraturan daerah. Pada 2020 juga telah terbit kembali Perbup Sorong tentang Petunjuk Teknis Pemetaan Tanah Adat Suku Moi.
Berita Masyarakat Adat Papua Pelestarian Hutan Perlindungan Hutan Aktual Econusa Perlindungan Adat Suku Moi Hak Kepemilikan Adat
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemkab Jayapura-WWF perkuat ekonomi masyarakat adat PapuaPemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dan Word Wide Fund for Nature (WWF) berkolaborasi dalam upaya memperkuat perekonomian masyarakat adat ...
Baca lebih lajut »
WWF Indonesia-masyarakat adat Sereh bersinergi jaga pangan lokal PapuaWord Wide Fund for Nature atau WWF Indonesia bersama komunitas masyarakat adat Kampung Sereh bersinergi menjaga pangan lokal Papua. WWF bersama masyarakat ...
Baca lebih lajut »
Perhutanan Sosial Jaga Hutan Papua dan Berdayakan Masyarakat AdatProgram perhutanan sosial merupakan solusi tepat pelestarian hutan di Papua dan juga memberdayakan masyarakat setempat. Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pe
Baca lebih lajut »
Kemenhut dukung perhutanan sosial bagi masyarakat adat PapuaMenteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni penyerahan surat keputusan (SK) persetujuan pengelolaan perhutanan sosial di Kampung Imsar Distrik Nimboran ...
Baca lebih lajut »
Sejahterakan Masyarakat Adat, Mentan Ajak Gotong Royong Swasembada PanganMentan Andi Amran Sulaiman mengajak masyarakat untuk mewujudkan swasembada pangan dan bersama meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat.
Baca lebih lajut »
Gelar Syukuran Jadi Legislator Papua Tengah, Hengki Kegou: Saya Tegas Menolak Transmigrasi!Menurut Hengki, transmigrasi bukan solusi bagi masyarakat Papua, melainkan berpotensi mengancam keberadaan masyarakat asli
Baca lebih lajut »