Masyarakat adat di Barito Utara, Dayak Tewoyan, gunakan budaya untuk melindungi dan menjaga hutan mereka.
Ibu-ibu dari LPHD Gunung Oke mempresentasikan cara mereka menjaga hutan mereka di Desa Tongka , Kabupaten Barito Utara , di sela-sela kegiatan bersama media di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu . Lewat budaya mereka menjaga hutan.menjaga hutannya dengan berbagai cara.
LPHD Gunung Oke dipimpin oleh Heti Tiranata bersama lima perempuan lainnya sebagai anggota dan pengurus lembaga tersebut. Ibu-ibu itu pun menjelaskan bagaimana mereka menjaga hutan mereka., warga kemudian memutuskan untuk memetakan wilayah hutan yang selama ini menjadi tempat aktivitas mereka. Setelah dipetakan, mereka kemudian mengusulkan tiga wilayah menjadi hutan desa.
Endang bercerita, ia dan sembilan orang ibu-ibu lainnya harus menginap empat malam di dalam hutan untuk menunjukkan dan memetakan wilayah di sekitar obyek budaya tersebut. Ia kemudian mencoba menjelaskan keempat obyek yang diusulkan tersebut. Pertama adalah Tanir. Tanir adalah nama dari sebuah liang atau gua. Di sini terdapat sebuah makam tua diduga milik tokoh pendiri Desa Tongka yang disebut Kerering.
Air yang ada di dalam batu ini juga dipercaya ajaib. Karena itu, obyek ini menjadi sakral atau dikeramatkan. Adapun obyek terakhir yang diusulkan bernama Pager Buah. Pager Buah bukan berarti pagar tanaman buah, tetapi merupakan susunan bebatuan di tengah aliran Sungai Montalat. Dalam bahasa Dayak Tewoyan, Pager Buah berarti Benteng Buaya.
”Obyek yang Diduga Cagar Budaya, selanjutnya disingkat ODCB adalah benda, bangunan, struktur dan atau lokasi yang diduga memenuhi kriteria sebagai Cagar Budaya/CB. Meskipun baru diduga, tetapi kita tetap harus melindungi dan memelihara obyek tersebut dari kerusakan sehingga tetap Lestari,” ungkap Hadrianto.
Perhutanan Sosial Barito Utara Desa Tongka Sdgs SDG14-Ekosistem Lautan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
9 Desa Cantik Ada di Kabupaten Buleleng BaliSebanyak 9 desa di Kabupaten Buleleng Bali resmi dicanangkan sebagai Desa Cantik Desa Cinta Statistik 2024
Baca lebih lajut »
Metamorfosis Desa Doudo, Dulu Miskin, Kini Mandiri dan BerdayaDesa Doudo di Gresik, Jawa Timur, bermetamorfosis dari desa kumuh menjadi desa wisata yang sejahtera.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Beberkan Mimpi RI Bangun 75.000 Desa MandiriPemerintah menargetkan jumlah desa mandiri atau desa yang lepas dari garis kemiskinan bisa mencapai 75.000 desa.
Baca lebih lajut »
Dana Desa di Kalsel Belum Sepenuhnya Mengarah pada Pengentasan KemiskinanPenggunaan dana desa yang tepat dan terarah diperlukan dalam pengentasan kemiskinan masyarakat desa.
Baca lebih lajut »
Program Hibah Suyadinata untuk Banjar-Desa Adat Butuh Rp 1 TriliunPaslon bupati Badung, Suyadinata, optimis jalankan program bantuan dana untuk banjar dan desa adat tanpa melebihi Rp 1 triliun.
Baca lebih lajut »
Pesan Masyarakat Adat Dayak Iban soal Pengelolaan Tanah UlayatBagi masyarakat adat, hutan dianggap sebagai bapak karena 80 persen kehidupan mereka bergantung kepada hutan.
Baca lebih lajut »