NU di abad kedua harus semakin maju dan menjadi organisasi yang lebih solid.
REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama , KH Miftachul Akhyar menyampaikan pidato dalam Resepsi Puncak Satu Abad NU yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa . Memasuki abad kedua NU, menurut dia, warga Nahdliyin harus memiliki hati dan otak yang berlipat ganda.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya ini menegaskan bahwa hal itu juga merupakan cita-cita para ulama NU dan pendiri atau muassis NU didasarkan pada Hadis Nabi Muhammad SAW. "Saudaraku, tentu saya yakin para muassis NU hadir di tengah kita, menyaksikan kesanggupan kita untuk menyongsong abad kedua ini, untuk lebih baik menjadi organisasi yang sistemik, organisasi yang munadzom , organisasi yang satu komando," kata Kiai Miftah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jokowi: Masuki Abad Kedua, Insya Allah NU Jadi Teladan Islam yang ModeratPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Nahdlatul Ulama (NU) sangat berperan bagi bangsa dan negara selama satu abad ini.
Baca lebih lajut »
Masuki Abad Kedua, Jokowi Minta NU Persiapkan Nahdliyin Muda Kuasai Teknologi DigitalPresiden Joko Widodo atau Jokowi berharap lembaga pendidikan di Nahdlatul Ulama (NU) mempersiapkan nahdliyin muda yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
Baca lebih lajut »
Masuki Abad Ke-2, Rais Aam PBNU Minta Nahdliyin Tak Mudah Terbawa ArusK.H. Miftachul Akhyar mengajak semua warga Nahdliyin yang hadir pada Puncak Resepsi 1 Abad NU, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, siap untuk memasuki abad kedua
Baca lebih lajut »
Abad Kedua, Abad Perekonomian NU |Republika OnlineAda sejumlah langkah yang dicanangkan PBNU demi membangkitkan ghirah Nahdlatut Tujjar
Baca lebih lajut »
Miftachul Achyar: NU Harus Punya Hati dan Otak Dobel Hadapi Abad KeduaRais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, menyatakan NU harus memiliki hati dan otak dobel menghadapi abad kedua.
Baca lebih lajut »