Massa pengunjuk rasa menolak RUU HIP dari berbagai ormas Islam seperti FPI, GNPF Ulama, PA 212 mulai mendatangi depan Gedung DPR sejak pukul 09.30 WIB.
, mereka mulai berdatangan sejak pukul 09.30 WIB. Imbas kedatangan mereka ini lalu lintas di depan Gedung DPR telah ditutup oleh aparat kepolisian.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Demo DPR Tolak RUU HIP, PA 212 Janjikan Massa Lebih BesarPA 212 yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis NKRI mengklaim massa yang datang berasal dari 174 ormas yang tergabung dalam aliansi.
Baca lebih lajut »
Tolak Reklamasi Ancol, Massa Bakar Ban-Lempar Ikan Busuk ke Kantor AniesSejumlah massa menggelar demo di depan Balai Kota DKI Jakarta untuk menuntut reklamasi di Ancol dihentikan. Massa melempari ikan busuk ke dalam Balai Kota. Reklamasi ReklamasiAncol
Baca lebih lajut »
Massa Demo di Depan Kemendikbud, Protes soal PPDB DKI JakartaOrganisasi kemasyarakatan yang tergabung dalam aliansi GMBI Distrik Jakarta Timur menggelar aksi di depan gerbang Kemendikbud. Mereka menuntut adanya penjelasan terkait Permendikbud 44 Tahun 2019. PPDB PPDBDKI
Baca lebih lajut »
Perketat Keamanan Aksi Demo Buruh, Polisi Imbau Massa Tetap Jaga Protokol KesehatanPolda Metro Jaya mengimbau massa yang menggelar aksi unjuk rasa agar tetap tertib serta mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.
Baca lebih lajut »
Polisi Beri Sekat Massa Buruh dan PA 212 dkk yang Demo di Depan Gedung DPRDua aksi demo akan berlangsung di depan kompleks Gedung DPR siang ini dari aliansi buruh dan sejumlah ormas Islam. Polisi akan mengatur agar kedua kelompok ini beraksi secara terpisah. DemoBuruh
Baca lebih lajut »
Puluhan pekerja media massa positif Covid-19, jumpa pers 'berisiko sebarkan virus' - BBC News IndonesiaPuluhan pekerja media massa di Surabaya, Jawa Timur, dinyatakan positif mengidap Covid-19, akhir pekan lalu. Dua karyawan TVRI juga meninggal dunia setelah mengalami gejala klinis terpapar virus corona.
Baca lebih lajut »