Selama beberapa tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat menurun. Rusia dan China mulai mengejarnya. Situasi dunia tidak akan sama.
Presiden Rusia Vladimir Putin tersenyum lebar saat menutup Konferensi Tingkat Tinggi BRICS, 24 Oktober 2024 di Kazan, Rusia. Pada saat Amerika Serikat masih menanti pelaksanaan dan hasil pemilihan presiden pekan depan, dia merangkul para pemimpin negara dan utusannya yang mencakup hampir separuh populasi global.
Berbagai agenda dalam KTT, menurut Mo Ibrahim, pengusaha asal Sudan-Inggris, menggarisbawahi ketidakpuasan atas sistem yang dianggap kurang melayani sebagian besar dunia. Negara-negara non-Barat, termasuk negara-negara miskin dan berkembang, kurang terwakili dalam pengambilan keputusan di berbagai organisasi kerja sama global yang dibentuk berdasarkan sistem Barat.
Sebaliknya China, meski warganya juga membutuhkan vaksin, pemerintahan Presiden Xi Jinping bersedia membagi vaksin yang telah dibuatnya ke seluruh dunia. Walau tingkat efektivitas vaksinnya rendah, kemauan China untuk berbagi menjadi nilai plus di tengah situasi global yang panik. mengatakan, situasi yang dialami AS mengikuti jejak yang pernah dialami oleh semua hegemon, termasuk kekaisaran. Mereka ”ditakdirkan” mengalami kemunduran. Rapley menilai, AS tidak akan pernah menikmati tingkat dominasi ekonomi dan politik lagi.
Rapley mengungkapkan hal senada. “Dunia telah berubah dan AS tidak akan mendominasi planet ini seperti dulu. Akan tetapi, kemungkinan membangun dunia baru melalui kerja sama, berkoalisi dengan negara-negara yang sepemikiran adalah kemewahan yang tidak pernah dimiliki Roma. Amerika harus memanfaatkan kesempatan itu,” katanya.
“Kami menginginkan peran BRICS di dalam percaturan global diperkuat, terutama untuk mencari jalan keluar masalah yang dihadapi negara-negara di tingkat regional dan internasional, kata Putin.Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato saat KTT BRICS di Kazan, Rusia, 24 Oktober 2024. Situasi itu berlanjut ketika pandemi Covid-19 yang mendera dunia. Meski sejumlah ilmuwan AS dan Inggris berhasil menemukan vaksin Covid-19, mereka lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan vaksin untuk warganya. Warga negara lain adalah warga negara kelas dua, bahkan kelas tiga, yang mengantre untuk mendapatkan vaksin.Arsip foto pada 15 Mei 2021 menunjukkan botol kosong dari vaksin Pfizer untuk Covid-19 di Ebersberg, dekat Munich, Jerman.
Pilpres AS 2024 Hegemoni Ktt Brics Vladimir Putin As-China Dedolarisasi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sederet PR Besar Prabowo Demi Capai Cita-cita RI Jadi Poros Maritim DuniaKRI Bima Suci jadi lokasi seminar internasional maritim di Jepang. Diskusikan potensi dan tantangan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Baca lebih lajut »
Kekuatan Militer Poros Rusia-Iran vs AS-Israel: Ancaman Baru Perang Dunia III?Konflik di Timur Tengah semakin memanas dengan kelompok perlawanan Islam Irak yang bergabung dan Amerika Serikat mendukung Israel. Perbandingan kekuatan militer Rusia-Iran vs AS-Israel menjadi perhatian global, mengingat potensi pecahnya perang dunia.
Baca lebih lajut »
Kemenhub: Implementasi UNCLOS 1982 perkuat RI jadi poros maritim duniaKementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menilai implementasi United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982 sangat ...
Baca lebih lajut »
Tenggelamkah Visi Poros Maritim Dunia?Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kekuatan maritim seharusnya tetap menjadi salah satu pilarnya.
Baca lebih lajut »
Langkah Atasi Kemacetan hingga Ketimpangan Jender dalam Debat Perdana Pilkada DKI JakartaKemacetan parah hingga ketimpangan jender dalam dunia kerja menjadi tantangan DKI Jakarta untuk menjadi kota global.
Baca lebih lajut »
Konsistensi kunci Aldi Mahendra juarai WorldSSP300Pembalap motor Indonesia Aldi Satya Mahendra mengungkapkan konsistensi menjadi kuncinya menjadi juara dunia World Supersport300 (WorldSSP300) ...
Baca lebih lajut »