Kiai Maruf mengakui bahwa paham radikal masih berkembang di Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Presiden terpilih Kiai Ma'ruf Amin tak menampik bahwa paham radikal masih berkembang di Indonesia. Untuk itu, ia mendorong seluruh elemen bangsa ikut terlibat mencegah berkembangnya paham tersebut.
Ma'ruf Amin menegaskan, peristiwa penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto yang terjadi beberapa waktu lalu di Banten merupakan bukti nyata berkembangnya paham radikal di tengah masyarakat. Hal itu, kata ia, karena ada pemahaman agama yang keliru dan menyimpang, sehingga pelakunya melakukan perbuatan seperti itu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Prabowo Pastikan Hadiri Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin'Kita perlu sebuah stabilitas keamanan politik dalam rangka memayungi agar tidak terpengaruh penurunan ekonomi global,' jelas Jokowi.
Baca lebih lajut »
Pasca-penusukan Wiranto, Penjagaan Ma'ruf Amin DiperketatKorem 162 Wira Bhakti memperketat penjagaan saat kedatangan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin ke Lombok untuk melaksanakan Mukernas MUI.
Baca lebih lajut »
Bamsoet Jamin Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin AmanMPR telah berkoordinasi dengan Polri, TNI, BIN, menteri luar negeri dan sejumlah pihak lainnya untuk memastikan pelantikan presiden berjalan aman.
Baca lebih lajut »
Komentar Ma'ruf Amin soal Peristiwa Penusukan terhadap WirantoApa kata Ma'ruf Amin soal penusukan terhadap Wiranto?
Baca lebih lajut »
Ma'ruf Amin : Wisata halal bukan merubah destinasi menjadi halalKetua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof. KH. Ma&39;ruf Amin mengatakan, perspektif wisata halal bukan merubah objek wisata menjadi halal, melainkan halal ...
Baca lebih lajut »
MUI akui ada desakan Ma'ruf Amin mundur sebagai Ketua UmumKetua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidowi tidak menampik adanya desakan sejumlah daerah pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V di Nusa ...
Baca lebih lajut »