Anggota DPR mengusulkan agar aparat penegak hukum berpangkat rendah melakukan tes psikologi berkala untuk menekan kasus penembakan.
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi III DPR, Hasbiallah Ilyas, menyarankan agar aparat penegak hukum dengan pangkat rendah menjalani tes psikologis secara berkala. Hal itu merespons kasus penembakan oleh polisi dan TNI yang marak terjadi belakangan ini. “Harus dievaluasi dan dites psikolog periodik,” kata Hasbiallah saat dihubungi, pada Jumat, 17 Januari 2025.
“Sebab dampak penyalahgunaan senjata api telah menimbulkan sentimen negatif terhadap institusi Polri,” ujar dia. Sebelumnya, anggota Subdenpom persiapan Kabupaten Belitung Serma Randi menderita luka serius setelah ditembak oleh mantan prajurit TNI dari Komando Rayon Militer 042 Garuda Putih Jambi, Sertu Hendri.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KPK Sita Dokumen, Periksa Sekjen DPR RI dalam Kasus Pengadaan Rumah Dinas Anggota DPRKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah dokumen dan memeriksa Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar terkait dugaan korupsi dalam pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020.
Baca lebih lajut »
Marak Penembakan, Menteri HAM Pigai Minta Penggunaan Senjata Dievaluasi TotalMenteri Hak Asasi Manusia (Menham) Natalius Pigai menyoroti maraknya penembakan senjata beberapa waktu belakangan ini.
Baca lebih lajut »
Kasus Penembakan Aparat Keamanan terhadap Sipil Marak, Dibutuhkan ReformasiBerita ini membahas maraknya kasus penembakan masyarakat sipil oleh aparat keamanan seperti kepolisian dan militer di Indonesia. Sejumlah ahli menitikberatkan perlunya reformasi mendalam pada aspek psikologis, pengawasan, dan disiplin pada institusi keamanan. Evaluasi psikologis berkala bagi anggota Polri dan TNI disebut penting untuk memastikan kelayakan mereka memegang senjata. Selain itu, penguatan pengawasan dan disiplin terhadap aparat keamanan melalui mekanisme yang jelas juga dibutuhkan untuk mencegah penyalahgunaan wewenang.
Baca lebih lajut »
Tersangka Penembakan Siswa SMK Di Semarang Jalani RekonstruksiRobig Zaenuddin, tersangka penembakan siswa SMK di Semarang, menjalani rekonstruksi penembakan Gamma Rizkynata Oktavandy.
Baca lebih lajut »
Kronologi Aksi Penembakan di Tol Rest Area Tangerang-Merak Diduga Libatkan 'Anggota'Aksi penembakan di Rest Area KM. 45 Jalan Tol Tangerang-Merak B, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, satu orang tewas
Baca lebih lajut »
Saksi Ungkap Pelaku Penembakan di Rest Area Tol Berteriak 'Saya Anggota TNI AU'Penetapan penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak B telah menjadi sorotan. Seorang saksi, Agam Muhammad Nasrudin, anak korban, mengungkapkan pelaku mengintimidasi dengan mengaku sebagai anggota TNI AU sebelum kejadian.
Baca lebih lajut »