PMI China, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) masih patut di cermati sebab ekonomi negara ini belum betul-betul pulih.
- Ekonomi Negeri Tirai Bambu tak henti-hentinya menjadi sorotan saat ini. Lesunya data-data ekonomi menandakan bahwa China telah kehilangan momentum pertumbuhan. Data aktivitas bisnis setiap bulan juga menjadi perhatian untuk melihat ke mana arah ekonomi negara yang dipimpinSebagaimana diketahui, China telah lama menjadi mesin pertumbuhan global. Namun dalam beberapa waktu terakhir, ekonomi salah satu negara adidaya ini melambat, membuat khawatir banyak pihak.
Data tersebut juga merupakan gambaran ekonomi manufaktur yang luas, memberikan kejutan positif namun memberikan gambaran yang beragam mengenai sektor ini, sehari setelah survei resmi menunjukkan aktivitas manufaktur mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut. Lemahnya permintaan terus membebani perekonomian terbesar kedua di dunia dan stimulus gagal menghidupkan kembali konsumsi secara berarti.
Peningkatan penjualan kontras dengan penurunan pesanan ekspor baru yang semakin dalam, sehingga menunjukkan bahwa permintaan domestik yang lebih kuat merupakan sumber utama pertumbuhan.Sementara itu, rencana ekspansi perusahaan mendukung peningkatan lapangan kerja di sektor ini, sehingga menghasilkan tingkat penciptaan lapangan kerja tercepat sejak Maret 2010. Tumpukan pekerjaan meningkat sedikit selama tiga bulan berturut-turut.
Bank sentral dan regulator keuangan Tiongkok pada Kamis pekan lalu juga mengeluarkan pemberitahuan untuk melonggarkan beberapa aturan pinjaman untuk membantu pembeli rumah, termasuk menurunkan suku bunga hipotek untuk pembeli rumah pertama dan rasio uang muka di beberapa kota.ng muka atau down payment untuk pembelian rumah pertama di China menjadi 20% dan rumah kedua menjadi 30%. Sebelumnya, uang muka rumah pertama minimal 30% dan rumah kedua sebesar 40%.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jepang Mengadu ke WTO karena China Larang Impor Produk Laut JepangJepang telah mengatakan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bahwa larangan China terhadap makanan laut Jepang sama sekali tak bisa diterima.
Baca lebih lajut »
Sektor manufaktur mobil China bukukan pertumbuhan stabil pada H1 2023Industri manufaktur mobil China membukukan ekspansi yang stabil dalam hal produksi, pendapatan, dan laba pada paruh pertama (H1) 2023, demikian ditunjukkan ...
Baca lebih lajut »
Rupiah ke Zona Merah, Terseret Lesu Manufaktur ChinaNilai tukar rupiah melemah 0,2 persen ke Rp15.270 per dolar AS pada Selasa (5/9) sore.
Baca lebih lajut »
Jepang Lapor WTO Gegara China Larang Impor Produk LautJepang membawa masalah tersebut ke World Trade Organization (WTO) pada Senin malam.
Baca lebih lajut »
Mengadu ke WTO, Jepang Sebut Tak Terima China Larang Impor Produk LautJepang akan kucurkan dana setara Rp 10,41 triliun untuk mendukung industri perikanan dalam negeri usai China larang impor produk laut.Langkah China itu setelah Jepang buang limbah nuklir ke laut.
Baca lebih lajut »