Mansa Musa: Raja Afrika Barat dengan Kekayaan yang Mengalahkan Penguasa Besar

Sejarah Berita

Mansa Musa: Raja Afrika Barat dengan Kekayaan yang Mengalahkan Penguasa Besar
Mansa MusaKekaisaran MaliEmas
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 169 sec. here
  • 10 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 92%
  • Publisher: 74%

Kisah tentang Mansa Musa, penguasa Afrika Barat abad ke-14 yang kekayaannya di perkirakan mencapai Rp 8.000 triliun, mengalahkan para miliarder teknologi dan penguasa besar masa lampau.

Sejarah mencatat sebuah kisah tentang seorang raja yang kekayaannya begitu melimpah, bahkan nilainya diperkirakan mencapai Rp 8.000 triliun. Jika dihitung berdasarkan inflasi, kekayaan sang raja ini mengalahkan tidak hanya para miliarder teknologi saat ini, tetapi juga penguasa besar masa lampau seperti Augustus Caesar (US$ 6 triliun), William the Conqueror (US$ 5 miliar), dan Akbar I. BBC melaporkan bahwa raja tersebut adalah Mansa Musa , penguasa Afrika Barat pada abad ke-14.

Mansa Musa lahir sekitar tahun 1280 Masehi selama Dinasti Keita. Ia lahir dalam keluarga penguasa dan naik tahta pada tahun 1312 Masehi ketika saudara laki-lakinya, Mansa Abu-Bakr, turun tahta untuk melakukan ekspedisi laut yang besar-besaran. Menurut sejarawan Shibab al-Umari, Abu-Bakr selalu tertarik dengan Samudra Atlantik. Ia dilaporkan pergi dengan armada sekitar 2.000 kapal, membawa ribuan pria, wanita, dan budak. Namun, ia tidak pernah kembali. Mansa Musa kemudian menjadi sultan kesembilan kerajaan Afrika Barat, yang sudah dikenal sangat kaya pada saat ia naik tahta.Kekaisaran Mali pada saat itu diperkirakan adalah penghasil emas terbesar di dunia, memiliki lebih dari setengah total pasokan dunia, menurut data British Museum. Dengan Musa naik tahta, kerajaan terus berkembang secara fenomenal, berkat upayanya dalam memperluas perdagangan di wilayah tersebut. Kekayaannya terus meroket dari penambangan garam dan deposit emas yang signifikan, serta perdagangan gading gajah, seperti dilansir National Geographic. Bukan hanya garam dan emas yang berkontribusi pada kekayaan Musa. Di bawah pemerintahannya, kerajaan berkembang pesat, membentang lebih dari 3.000 km (1.864 mil) dari Samudra Atlantik hingga Niger modern, dan mencaplok lebih dari 24 kota, termasuk Timbuktu. Dilaporkan bahwa dia tidak pernah kalah dalam pertempuran. Dalam banyak kasus, banyak wilayah yang bergabung secara sukarela dengan Kekaisaran Mali demi kualitas hidup yang lebih baik. Beberapa perkiraan menyebutkan kekayaan bersih Mansa saat ini adalah US$400 miliar hingga US$500 miliar (sekitar Rp6.549 triliun - Rp8.175 triliun), meskipun sulit untuk menghitung secara adil kekayaan berdasarkan emas, garam, dan tanah. Namun, banyak sejarawan setuju bahwa kekayaannya lebih kaya daripada yang bisa dijelaskan siapa pun. Ia digambarkan sebagai Muslim yang taat.Musa bahkan memulai perjalanannya ke Makkah dari tahun 1324-1325. Namun, perjalanannya tersebut, diungkap Magnates Media, disebut sebagai 'ziarah paling boros dalam sejarah manusia'. BBC pun melaporkan bahwa raja meninggalkan Mali dengan sekitar 60.000 pria dan wanita, dari pejabat kerajaan hingga pengemudi unta dan budak. Dilaporkan bahwa banyak dari para pelancong ini mengenakan sutera Persia dan brokat emas dari kepala hingga ujung kaki, termasuk para budak. Sekitar 100 ekor unta bahkan membawa kantong-kantong berisi emas murni. Perjalanan tersebut membawa Musa dan teman-temannya melewati gurun Sahara dan Mesir, mencapai Kairo, di mana sang kaisar akan dengan murah hati memercikkan emasnya. Dia disebut menghabiskan begitu banyak emas sehingga membuat ekonomi lokal tidak stabil dan menyebabkan inflasi massal selama 10 tahun setelah kepergiannya. Saat kembali, Musa menjalankan misinya untuk merevitalisasi kota-kota di kerajaannya. Berkat perkembangan arsitekturnya di wilayah tersebut, reputasinya terus berkembang. Dia bekerja dengan cendekiawan Islam, termasuk keturunan langsung Nabi Muhammad dan seorang penyair dan arsitek Andalusia bernama Abu Es Haq es Saheli, dan membayar mereka hingga 200kg emas untuk usaha mereka. Dia juga membangun sekolah, perpustakaan, dan masjid serta membantu Timbuktu menjadi pusat budaya dan pendidikan. Musa meninggal pada tahun 1337 pada usia 57 tahun dan digantikan oleh putra-putranya, tetapi akhirnya kekaisaran itu runtuh hingga tak terdengar hingga kini

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

Mansa Musa Kekaisaran Mali Emas Kekayaan Ziarah Timbuktu

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tindak Lanjuti Inpres Efisiensi Belanja dan Kabar-Kabar Lainnya dari Jawa BaratPemerintah Provinsi Jawa Barat Tindak Lanjuti Inpres Efisiensi Belanja dan Kabar-Kabar Lainnya dari Jawa BaratBerita ini membahas tentang langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam merespon Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja. Selain itu, terdapat beberapa berita terkait dengan peristiwa yang terjadi di Jawa Barat, seperti keracunan makanan, kasus korupsi, kerusakan infrastruktur, dan perayaan Imlek.
Baca lebih lajut »

Diduga Hina Suku Pakpak, Jonathan Pemilik Akun TikTok Escobar DitangkapDiduga Hina Suku Pakpak, Jonathan Pemilik Akun TikTok Escobar DitangkapPelaku bernama Jonathan Tinggi Saritua Tamba alias JTST (32), merupakan warga Manokwari Barat, Papua Barat.
Baca lebih lajut »

Afrika Selatan Serang Rencana Trump Putus BantuanAfrika Selatan Serang Rencana Trump Putus BantuanMenteri Hubungan dan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan Ronald Lamola mengecam rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memotong semua pendanaan ke Afrika Selatan. Trump meluncurkan investigasi atas kebijakan Afrika Selatan terkait undang-undang pengambilalihan lahan, menuduh pelanggaran HAM terhadap warga kulit putih. Lamola menegaskan bahwa Afrika Selatan adalah negara demokrasi konstitusional dan undang-undang tersebut bertujuan untuk mengatasi dampak kekuasaan minoritas kulit putih selama apartheid.
Baca lebih lajut »

BPBD Jakarta Modifikasi Cuaca Kurangi Intensitas Hujan 38-54BPBD Jakarta Modifikasi Cuaca Kurangi Intensitas Hujan 38-54Adapun lokasi penyemaian garam dalam operasi modifikasi cuaca OMC kali ini diprioritaskan di barat barat laut dan barat Jakarta
Baca lebih lajut »

Prakiraan Cuaca Sabtu, 8 Februari 2025 Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah IndonesiaPrakiraan Cuaca Sabtu, 8 Februari 2025 Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah IndonesiaBibit siklon tropis 92W terpantau di Samudra Pasifik sebelah Utara Papua Barat dan pergerakannya diperkirakan dari arah Barat hingga Barat Laut Sistem ini membentuk daerah perlambatan angin
Baca lebih lajut »

Hadapi KTT G20 di Afrika Selatan, Bos Kadin Soroti Kesetaraan Hingga Pembangunan KeberlanjutanHadapi KTT G20 di Afrika Selatan, Bos Kadin Soroti Kesetaraan Hingga Pembangunan KeberlanjutanSolidaritas (solidarity), kesetaraan (equality), dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang menjadi tema penyelenggaraan KTT G20 di Afrika Selatan.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-12 13:18:09