Sejumlah sentimen positif mendorong terciptanya iklim kondusif di pasar obligasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Manulife Aset Manajemen Indonesia mencatat sepanjang tahun berjalan hingga akhir Juni, pasar obligasi Indonesia telah mencatat penguatan 8,21 persen. Hal ini dipengaruhi oleh iklim pasar finansial yang saat ini sangat suportif bagi pasar obligasi domestik.
"Pasar obligasi Indonesia dapat diuntungkan dari situasi ini karena obligasi Indonesia menawarkan imbal hasil yang tinggi. Kondisi makroekonomi kita juga suportif, di mana nilai tukar rupiah bergerak stabil, dan kondisi politik pascapemilu juga sudah lebih tenang," jelasnya. "Untuk membeli obligasi secara langsung dibutuhkan minimum investasi yang jauh lebih besar," ucapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sri Mulyani : ekonomi akan tumbuh 5,1 persen semester I 2019Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan ekonomi akan tumbuh 5,1 persen secara tahunan (year on year) sepanjang semester I 2019 dipicu ...
Baca lebih lajut »
Reksa Dana Investor Terbesar di Pasar Obligasi KorporasiReksa dana mendominasi dengan investasi ke obligasi korporasi/dana kelolaan sebesar 36,08% dan porsi terhadap outstanding...
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Ramal Ekonomi Tumbuh 5,1 Persen di Semester IMenteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya akan mencapai 5,1 persen di kuartal I 2019, lebih rendah dari periode yang sama 2018 lalu.
Baca lebih lajut »
Bursa saham Singapura berakhir menguat 0,36 persenBursa saham Singapura berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa, dengan indeks acuan STI (Straits Times Index) menguat 0,36 persen atau 12,08 poin, ...
Baca lebih lajut »
Bursa saham Jerman menguat, Indeks DAX-30 ditutup naik 0,35 persenSaham-saham Jerman ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa (16/7), dengan indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt menguat 0,35 persen atauk 43,63 ...
Baca lebih lajut »