Luhut Ingatkan Prabowo: Family Office Harus Segera Dilaksanakan

Ekonomi Berita

Luhut Ingatkan Prabowo: Family Office Harus Segera Dilaksanakan
FAMILY OFFICELUHUT BINSAR PANDJAITANPRABOWO SUBIANTO
  • 📰 detikfinance
  • ⏱ Reading Time:
  • 133 sec. here
  • 9 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 74%
  • Publisher: 63%

Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, mendesak agar Wealth Management Consulting (WMC) atau Family Office segera dijalankan di Indonesia. Luhut berencana bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas kelanjutan program ini.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan berencana bertemu Presiden Prabowo Subianto untuk membahas kelanjutan Wealth Management Consulting (WMC) atau Family Office di Indonesia. Luhut menyatakan bahwa Prabowo sebelumnya telah menyetujui kelanjutan Family Office, sehingga dapat langsung dieksekusi. Pada pertemuan selanjutnya, Luhut berniat mengusulkan agar Family Office dapat segera dimulai pada bulan Februari. 'Kita mau cepat.

Kalau saya ketemu presiden, kalo saya boleh usul, bulan depan (Februari) boleh kita jadikan, kita sudah lama studi kok,' ujar Luhut saat ditemui usai acara Semangat Awal Tahun 2025 di Menara Global, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).Di sisi lain, DEN juga menjalin komunikasi intensif dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk memastikan pelaksanaan Family Office. Harapannya, rencana ini bisa segera direalisasikan. Luhut juga menyoroti bahwa Indonesia tertinggal dari Malaysia dalam menjalankan Family Office. Malaysia dan Singapura telah sepakat membentuk Zona Ekonomi Khusus (Special Economic Zone) Johor-Singapura. Luhut mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin Indonesia kalah saing dengan negara tetangga. 'Kita bisa ketinggalan dengan Johor (Malaysia) yang sekarang membuat jadi Spesial Ekonomi Johor. Mereka nyontoh dari kita dan mereka memberikan insentif lebih bagus lagi,' katanya. Menurut Luhut, salah satu faktor yang perlu diperbaiki di Indonesia berkaitan dengan pandangan tentang keuntungan. Terkadang, Indonesia terlalu berfokus pada keuntungan sendiri yang berakibat pada Indonesia tertinggal dari Malaysia. 'Kita ini kadang-kadang berpikirnya, saya bilang sama Febrio (Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu), lu mintanya untung dulu. Orang kasih juga dong untung. Jadi hidup ini nggak bisa dong hanya untung doang,' ujar dia. 'Jadi Family Office, kita lambat. Sekarang mereka sudah buat, karena ada duit banyak yang berenang, mencari tempat singgah yang dia merasa aman,' sambungnya.Selain itu, Luhut juga menerima masukan dari global board advisor DEN, Ray Dalio, untuk mendorong Bali menjadi seperti Singapura. Namun Indonesia memiliki satu PR besar, yaitu membenahi regulasi pemerintah yang tidak konsisten. 'Inconsistency regulasi jadi kita masih banyak, para pemimpin-pemimpin kita yang tidak konsisten. Hari ini bilang ini, besok bilang begitu. Itu nggak boleh. Saya ada laporan presiden, saya bilang Pak Presiden (Prabowo), ini yang harus diperhatikan,' katanya. Padahal DEN menilai, apabila kebijakan Indonesia lebih konsisten, RI bisa menjadi salah satu tujuan investasi terbaik. Persoalan ketidakkonsistenan Indonesia dalam membuat regulasi juga sempat dikritik oleh salah seorang menteri asal Singapura. Luhut menyatakan bahwa menteri tersebut menyampaikan komplain langsung kepadanya. ''Bagaimana pergerakan? Sudah begini-begini kok ada suara begini'. Saya bilang, 'don't worry. When we do our promise, we went to deliver our promise. Don't worry about it'. Jadi apa yang saya ingin sampaikan terhadap potensi yang saya gambarkan tadi, banyak sekali, yang bisa membuat Indonesia ini lebih bagus,' ujar Luhut

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikfinance /  🏆 18. in İD

FAMILY OFFICE LUHUT BINSAR PANDJAITAN PRABOWO SUBIANTO DEWAN EKONOMI NASIONAL INVESTASI INDONESIA

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Luhut Targetkan Family Office Berdiri di Indonesia Bulan DepanLuhut Targetkan Family Office Berdiri di Indonesia Bulan DepanLuhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), menginginkan family office berdiri di Indonesia bulan depan. Ia menilai Indonesia tertinggal dari Malaysia yang sudah lebih dulu mengoperasikan family office. Luhut mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah setuju dengan konsep ini dan insentif untuk investor super kaya akan disiapkan.
Baca lebih lajut »

RI Dibalap Malaysia Bentuk Family Office, Luhut: Kita LambatRI Dibalap Malaysia Bentuk Family Office, Luhut: Kita LambatIndonesia dibalap Malaysia dalam pembentukan Wealth Management Consulting (WMC) atau Family Office.
Baca lebih lajut »

Luhut Beberkan Alasannya Mau Bantu Ekonomi Pemerintahan PrabowoLuhut Beberkan Alasannya Mau Bantu Ekonomi Pemerintahan PrabowoLuhut menyebutkan bahwa peran ini memberikan pengalaman baru yang berbeda dari jabatan-jabatan sebelumnya.
Baca lebih lajut »

Luhut Cerita Menikmati Jadi Penasihat Prabowo dan Ketua DENLuhut Cerita Menikmati Jadi Penasihat Prabowo dan Ketua DENLuhut Binsar Pandjaitan bercerita pengalamannya semenjak menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dan Penasihat Khusus Presiden.
Baca lebih lajut »

Luhut Dapat Shock Therapy dari Prabowo Diminta Jalankan Program IniLuhut Dapat Shock Therapy dari Prabowo Diminta Jalankan Program IniKetua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dirinya sempat mendapat shock therapy dari Presiden Prabowo Subianto.
Baca lebih lajut »

Luhut Bocorkan Gebrakan Prabowo 17 Agustus, Pejabat Tak Setuju DigantiLuhut Bocorkan Gebrakan Prabowo 17 Agustus, Pejabat Tak Setuju DigantiPihak yang tidak setuju dengan langkah tersebut harus siap diganti.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 05:14:56