Masyarakat yang tinggal di sekitar rel kereta api dapat mencoba kereta cepat pada bulan Agustus 2023.
"Kereta api cepat Jakarta-Bandung, karena di bawah koordinasi saya ini tanggal 14 bulan ini, kami akan 300 km/jam," kata Luhut dalam rapat kerja dengan anggota Banggar DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Juni 2023.
"Saya ulangi, kami akan mulai trial 300 km per jam. Jadi nanti kalau Yang Mulia bapak-bapak yang mau ikut nanti saya juga akan coba yang 300 ini, apakah mungkin tangga 15 atau 16. Mungkin Pak Ketua mau hadir, kita coba kereta api cepat," kata Luhut menambahkan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Luhut ajak DPR ikut uji coba KCJB pertengahan Juni inIMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak DPR RI untuk ikut uji coba operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ...
Baca lebih lajut »
Luhut Jengkel Disebut Lord dan Penjahat, Fatia: Tidak Merujuk Langsung Luhut!Menjawab Luhut, Fatia Maulidiyanti dalam kesempatannya menyebut bahwa kata 'Penjahat' yang ada di dalam konten digital itu tidak merujuk secara personal nama Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca lebih lajut »
Penjelasan Luhut soal Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Raker Badan Anggaran DPRPenjelasan Luhut soal Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Rapat Kerja Badan Anggaran DPR
Baca lebih lajut »
Luhut ke DPR, Jamin Proyek Prioritas Jokowi Tak Ada Mangkrak!Luhut memastikan semua proyek di bawah kendalinya selesai sebelum era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selesai.
Baca lebih lajut »
Anggota DPR: Sistem pemilu tertutup membuat masyarakat jadi apatisAnggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono menilai sistem proporsional tertutup akan meningkatkan angka apatis ...
Baca lebih lajut »
Anggota DPR Cecar Pengusaha Smelter Pakai Lembaga Survei Itu-itu SajaWakil Ketua Komisi VII DPR Maman Abdurrahman mencecar para pengusaha smelter lantaran hanya menggunakan lembaga survei yang 'itu-itu saja'.
Baca lebih lajut »