LPEM UI: Perlu kejelasan insentif guna tingkatkan industri manufaktur

Indonesia Berita Berita

LPEM UI: Perlu kejelasan insentif guna tingkatkan industri manufaktur
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 antaranews
  • ⏱ Reading Time:
  • 21 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 12%
  • Publisher: 78%

Pengamat Ekonomi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teuku Riefky mengatakan perlu adanya ...

Ilustrasi - Sejumlah pekerja terlihat sibuk bekerja pada sebuah pabrik pengolahan makanan. Jakarta - Pengamat Ekonomi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teuku Riefky mengatakan perlu adanya kejelasan insentif yang diberikan guna meningkatkan pertumbuhan industri manufaktur."Industri kita perlu diekspose pada persaingan dengan produk-produk luar disertai dengan insentif .

"Banyak kebijakan dari sisi regulasi, investasi, perbaikan infrastruktur, kemudahan berusaha, serta regulasi terkait misalnya akuisisi lahan yang memberikan dampak negatif terhadap industri dalam negeri," ujarnya.Oleh karena itu kejelasan tersebut guna menjaga pertumbuhan manufaktur di Indonesia pasca pandemi COVID-19 yang sudah mulai pulih, serta menunjukkan perkembangan positif.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

antaranews /  🏆 6. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pengamat Pri Agung Rakhmanto Pemanfaatan HGBT masih Perlu DievaluasiPengamat Pri Agung Rakhmanto Pemanfaatan HGBT masih Perlu DievaluasiFounder Advisor ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan pemanfaatan kebijakan HGBTyang saat ini belum optimal masih perlu dievalasi secara menyeluruh
Baca lebih lajut »

Pengamat nilai rekonsiliasi nasional perlu dibangun jauh hariPengamat nilai rekonsiliasi nasional perlu dibangun jauh hariPengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan bahwa rekonsiliasi nasional usai gelaran Pemilu 2024 ...
Baca lebih lajut »

Soal Keikutsertaan Asrul Sani di Sidang Sengketa Pilpres, Pengamat: Tidak Perlu DikhawatirkanSoal Keikutsertaan Asrul Sani di Sidang Sengketa Pilpres, Pengamat: Tidak Perlu DikhawatirkanJPNN.com : Pengamat politik Bawono Kumoro mengatakan keikusertaan Asrul Sani di Sidang Sengketa Pilpres tak perlu dikhawatirkan, simak penjelasannya
Baca lebih lajut »

PPP Bakal Gugat Hasil Pemilu 2024, Pengamat: Adanya Arsul Sani sebagai Hakim MK Tak Perlu DikhawatirkanPPP Bakal Gugat Hasil Pemilu 2024, Pengamat: Adanya Arsul Sani sebagai Hakim MK Tak Perlu DikhawatirkanPeneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, keikutsertaan Asrul Sani di dalam sidang sengketa perselisihan hasil Pemilu 2024 nanti di Mahkamah Konstitusi (MK) tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.
Baca lebih lajut »

Pengamat Nilai Tak Perlu Khawatir Jika Hakim MK Arsul Sani Ikut Sidang Gugatan PilpresPengamat Nilai Tak Perlu Khawatir Jika Hakim MK Arsul Sani Ikut Sidang Gugatan PilpresPeneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, keikutsertaan Asrul Sani di dalam sidang sengketa perselisihan hasil Pemilu 2024 nanti di Mahkamah Konstitusi (MK) tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-16 13:37:34