LP3ES mengatakan sentimen di medsos pengaruhi elektabilitas Anies, RK dan Ganjar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial menjelaskan, sentimen di media sosial akan berpengaruh terhadap elektabilitas seorang tokoh. Khususnya kepada kepala daerah, seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Ganjar Pranowo. Baca Juga Ia mencontohkan, sentimen negatif yang ditujukan kepada Anies cukup berpengaruh terhadap elektabilitasnya yang menurun berdasarkan hasil sejumlah survei.
Hal tersebut terbukti, dari lebih populernya Anies ketimbang Ridwan Kamil dan Ganjar. Dari sini Fajar menjelaskan, bahwa elektabilitas dalam politik dipengaruhi sentimen, yang terbagi ke dalam persepsi dan citra. Persepsi dan citra dapat membentuk pandangan publik terhadap Anies, Ridwan Kamil, dan Ganjar. Karena, pandangan publik dalam dunia politik adalah sumber dari elektabilitas seseorang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Drone Emprit: Dibanding Anies dan Ganjar, Emil Dapat Sentimen Positif Paling Banyak di MedsosAnalisis ini dilakukan sejak 9 Mei hingga 8 Juni 2020 dengan mengumpulkan data di berita online, Twitter, Facebook, Instagram dan Youtube.
Baca lebih lajut »
Transaksi Belanja Online Pasar di Yogyakarta Melonjak |Republika OnlineTransaksi belanja online pasar tradisional di Yogyakarta naik 30 persen.
Baca lebih lajut »
Realme Kenalkan Seri Narzo Ekslusif Dijual di |em|Online|/em| |Republika OnlineRealme Narzo dibandrol dengan harga Rp 2,999 juta
Baca lebih lajut »
Titipan di PPDB, Oded: Insya Allah di Bandung |em|Moal Aya|/em| |Republika OnlinePelaksanaan PPDB harus dipastikan mematuhi aturan yang telah ada.
Baca lebih lajut »
Pembelajaran di Zona Hijau Hanya Aktivitas di Kelas |Republika OnlineSemua tahapan ini akan berlaku jika daerah tersebut tetap berstatus zona hijau.
Baca lebih lajut »
Ponpes di Jabar Keberatan Poin Surat Kesanggupan di Kepgub |Republika OnlinePoin kiai dan santri harus menunjukan surat sehat dari dinas kesehatan dihilangkan.
Baca lebih lajut »