Lloyd Austin menegaskan bahwa Ukraina kian membutuhkan senjata canggih untuk mengantisipasi serangan Rusia.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin menegaskan bahwa Ukraina kian membutuhkan senjata canggih untuk mengantisipasi apabila ada serangan baru atas invasi Rusia.
“Kami memiliki peluang di sini antara sekarang dan musim semi, kapan pun mereka memulai operasi mereka,” kata Austin setelah pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina,” dikutip melalui laman Bloomberg, Sabtu . Sementara itu, Otoritas Rusia pada Jumat mengerahkan instalasi pertahanan udara di dalam dan sekitar Moskow, termasuk di dekat kediaman Presiden Vladimir Putin setelah beberapa serangan drone baru-baru ini menghantam jantung negara tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Lewat Surat, Zelensky Minta Xi Jinping Bujuk Putin Hentikan PerangPresiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta siapa saja untuk membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Baca lebih lajut »
Ukraina Diinvasi Rusia, Prancis Genjot Anggaran Pertahanan Jadi 400 Miliar Euro untuk 2024-2030Presiden Prancis Emmanuel Macron hari Jumat, (20/1/2023) mengumumkan rencana peningkatan anggaran pertahanan sebesar 33 persen untuk tujuh tahun ke depan
Baca lebih lajut »
Ukraina Desak Sekutu Barat Segera Kirim Tank untuk Melawan RusiaUkraina yakin dengan memiliki tank dapat memukul mundur pasukan Rusia.
Baca lebih lajut »
Kanada Panggil Dubes Rusia Menyusul Serangan terhadap Warga Sipil UkrainaKanada memanggil duta besar Rusia, Rabu, menyusul serangan di apartemen Kota Dnipro, Ukraina, yang menewaskan sedikitnya 45 orang
Baca lebih lajut »
Rusia Disebut Siapkan Tank Utamanya Gempur UkrainaRusia kemungkinan akan mempertimbangkan untuk mengerahkan sejumlah kecil tank tempur utama T-14 Armata barunya di Ukraina.
Baca lebih lajut »
Rusia Kembali Mengancam, Kalah Perang Berarti Perang NuklirSekutu Presiden Vladimir Putin, Dmitry Medvedev, memperingatkan kekalahan Rusia di Ukraina dapat memicu perang nuklir.
Baca lebih lajut »