Riset LIPI memperkirakan 41 persen usaha akan terhenti di bulan Agustus
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar kegiatan usaha diperkirakan hanya mampu bertahan kurang dari tiga bulan saat pandemi COVID-19, berdasarkan hasil riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia , Kementerian Ketenagakerjaan dan Universitas Indonesia. "Sebanyak 41 persen pengusaha hanya dapat bertahan kurang dari tiga bulan.
Sebanyak 24 persen pengusaha mampu bertahan selama 3-6 bulan, 11 persen mampu bertahan selama 6-12 bulan ke depan, dan 24 persen mampu bertahan lebih dari 12 bulan. Hasil survei mencatat 39,4 persen usaha terhenti, dan 57,1 persen usaha mengalami penurunan produksi. COVID-19 juga berdampak 35 persen usaha mandiri tanpa pendapatan dan 28 persen pendapatan menurun hingga 50 persen. Tim peneliti memprediksi pekerja usaha mandiri hanya mampu bertahan maksimal dua bulan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Survei LIPI: 78 Persen Responden Tetap Produktif Saat WFH |Republika OnlineDalam jangka panjang, WFH masih bisa terus diberlakukan.
Baca lebih lajut »
LIPI: Vaksin Covid-19 Belum akan Ditemukan dalam Waktu Dekat |Republika OnlineLIPI meminta masyarakat siap untuk hidup dalam kondisi new normal bersama Covid-19.
Baca lebih lajut »
LIPI: 3,8 Persen Buruh Kena PHK Tanpa PesangonData Kemenaker per 20 April 2020, sebanyak 2.084.593 pekerja dari 116.370 perusahaan dirumahkan dan terkena PHK.
Baca lebih lajut »
LIPI: Hadapi Pandemi, Mitigasi Harus Berbasis DataSampai vaksin ditemukan dan imunisasi massal dilakukan, masyarakat harus beradaptasi dengan covid-19. Namun, itu harus didukung dengan mitigasi yang terkontrol dan terukur berbasis data.
Baca lebih lajut »
Qatar Tetap Terapkan Pembatasan Sosial Jelang Idulfitri |Republika OnlineQatar akan menghentikan sebagian besar kegiatan komersial hingga 30 Mei
Baca lebih lajut »
Kontak erat dengan positif COVID-19, 250 warga Bantul-DIY 'rapid test'Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan sebanyak 250 orang perlu menjalani "rapid diagnostic test" COVID-19 ...
Baca lebih lajut »