Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Muhammad Reza Cordova mengatakan, sampah alat pelindung diri (APD) seperti masker perlu diolah secara khusus karena sulit terurai secara alami.
"Masker kain itu karakternya mirip dengan baju dan itu lebih sulit terurai. Yang relatif agak sedikit terurai lebih cepat itu sebenarnya sampah masker medis," kata Reza di Jakarta, Selasa .Masker medis yang memiliki lapisan kapas akan cepat hancur di alam, tetapi jika menggunakan polimer berbahan plastik maka penguraian secara alami akan relatif lebih lama.
Reza mengatakan sampah APD itu dapat memberikan tekanan tambahan terhadap ekosistem lingkungan hidup. 2 dari 3 halamanDikelola KhususDia menegaskan pentingnya sampah APD, seperti masker kain dan bedah yang dipakai masyarakat untuk beraktivitas, dikelola secara khusus dan tidak dibuang langsung.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
LIPI: Sampah APD Perlu Diolah Khusus untuk Cegah Pencemaran |Republika OnlineSampah masker medis relatif agak sedikit terurai lebih cepat dibanding masker kain.
Baca lebih lajut »
Begini Rekomendasi LIPI Terkait Dampak Sampah APDMasker medis yang memiliki lapisan kapas akan cepat hancur di alam, tetapi jika menggunakan polimer berbahan plastik maka penguraian secara alami akan relatif lebih lama. sampah
Baca lebih lajut »
Sampah APD Munculkan Tekanan pada Lingkungan |Republika OnlineSampah APD ditemukan di perairan Teluk Jakarta.
Baca lebih lajut »
Lawan Corona, doctorSHARE Salurkan Paket Bantuan APDYayasan Dokter Peduli atau doctorSHARE menyalurkan bantuan paket alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis guna melawan virus corona (covid-19). Viruscorona
Baca lebih lajut »
Perawat Viral Pakai Bikini di Balik APD Transparan Kini Jadi ModelPerawat Rusia sempat viral karena menggunakan bikini di balik baju APD transparan. Setelah viral, sang perawat kini menjadi model. Viral via wolipop
Baca lebih lajut »
Jaleswari Pramodhawardani, Peneliti LIPI yang Dua Periode jadi Deputi KSPDia sudah masuk ke Istana sejak awal pemerintahan Jokowi-JK pada 2014 dengan menjadi Staf Khusus Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
Baca lebih lajut »