Kota-kota di Australia hingga Kanada membongkar beton dan aspal yang tidak begitu diperlukan di jalanan mereka, lalu mengembalikannya menjadi jalan tapak yang alami.
Kota-kota di Australia hingga Kanada membongkar beton dan aspal yang tidak begitu diperlukan di jalanan mereka, lalu mengembalikannya menjadi jalur tapak yang alami.
“Rasanya seperti sedang membebaskan tanah,” kata Rose mengenang kegiatan pada musim panas lalu, ketika dia bersama 50 relawan membongkar beton seluas 1.670 meter persegi dari halaman sebuah gereja.“Ini adalah bagian dari upaya mewujudkan mimpi kita semua,” ujar Rose. Mimpi yang dia maksud adalah mengembalikan alam ke tengah-tengah kehidupan perkotaan.memungkinkan air meresap ke tanah sehingga mengurangi banjir saat hujan deras, dan membuat kota menjadi “spons”.
Bagi Rose, pekerjaan ini “menyenangkan” karena mempertemukan para relawan setempat yang begitu antusias.Apa yang dilakukan oleh Depave di Portland telah menginspirasi Green Venture, organisasi nirlaba lingkungan di Ontario, Kanada. “Dengan terjadinya perubahan iklim, curah hujan pada cuaca ekstrem akan meningkat sehingga bukanlah hal yang baik – ini adalah suatu keharusan,” tambah Casimirri.
Untuk mendukung orang-orang dengan gangguan penglihatan atau mobilitas, Vlaeminck mengatakan area jalan atau trotoar yang tidak terpakai diprioritaskan untuk diaspal. Ruang itu perlu lebih dari satu meter di trotoar agar lega.Sementara di tempat-tempat di mana aspal dan beton dihilangkan seluruhnya karena lalu lintas yang rendah, Vlaeminck mengatakan tim mereka menerapkan sejumlah langkah untuk mengurangi kecepatan kendaraan yang melintas.
Salah satu inisiatif yang digagas oleh Leuven adalah “taksi ubin”, yakni sebuah truk kecil yang akan menjemput sisa ubin, beton, atau semen yang dibongkar dari taman-taman warga. Sisa-sisa ubin itu akan dipakai kembali ketimbang dibuang. Menurut Vlaeminck, mereka menyisihkan beberapa juta euro untuk mendanai proyek repaving dan renaturasi semacam ini.
Salah satu kondisi yang mendorong kebijakan itu adalah agar kota-kota di Prancis lebih siap menghadapi gelombang panas yang telah berdampak buruk bagi mereka dalam beberapa tahun terakhir.yang telah berjalan di Prancis saat ini bisa dibilang cukup besar, seperti di bekas lahan parkir di sekitar hutan di Paris.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bersih Bajo jadi Cara Tumbuhkan Kepedulian Anak Pada Lingkungan, Lestarikan Lingkungan di Labuan BajoPada Bersih Bajo kali ini, para siswa dan siswi berkesempatan melakukan rangkaian kegiatan edukasi kepedulian lingkungan dan kepedulian sosial.
Baca lebih lajut »
Pawai Ogoh-Ogoh di Taman Surya Surabaya, Wali Kota Eri Sebut Balai Kota Rumah Semua AgamaWali Kota Eri Cahyadi menyatakan, tahun depan, pemkot akan lebih mematangkan setiap kegiatan keagamaan dan budaya di Balai Kota Surabaya
Baca lebih lajut »
Kota-kota yang Meriah Sepanjang RamadhanSejumlah kota di dunia menawarkan aneka kemeriahan selama Ramadhan. Dubai, Sydney, Doha, adalah beberapa di antaranya.
Baca lebih lajut »
Ridwan Kamil Buka-bukaan Negara yang Gagal Bangun Ibu KotaMenurutnya, ibu kota itu sepi karena tidak didesain sebagai kota.
Baca lebih lajut »
Ridwan Kamil: Jakarta Tak Pernah Disiapkan Jadi Ibu KotaKurator Ibu Kota Nusantara Ridwan Kamil mengungkap, Jakarta tidak pernah disiapkan untuk ibu kota.
Baca lebih lajut »
Jakarta Diusulkan Jadi Ibu Kota LegislatifJPNN.com : Jakarta diusulkan menjadi ibu kota legislatif setelah nantinya tak lagi menjadi ibu kota negara.
Baca lebih lajut »