Efek merusak likuifaksi bisa dikurangi lewat perencanaan tata ruang yang lebih tahan gempa seperti rumah kayu Jepang, misalnya.
Gempa Turki dan Suriah: Tim voli sekolah jadi korban tertimpa reruntuhan di sebuah hotel, baru tiga jenazah ditemukanPada ahli memandang daerah yang terkena gempa pada hari Jumat memang rawan terjadinya likuifaksi karena susunan tanah yang berpasir.
"Pada umumnya itu terjadi pada tanah yang berpasir. Dia harus jenuh air, mudah terendam air. Ketika dia mengalami guncangan maka air itu akan memiliki tekanan yang berlebih karena dia mendorong ke sana kemari dan mendorong partikel pasir atau tanah yang tidak lengket," kata Taufiq Wira Buana, peneliti Badan Geologi, kementerian Energi Sumber Daya Mineral kepada Nuraki Aziz untuk BBC News Indonesia.
"Di Palu itu memang potensi likuifaksi memang ada. Tahun 2012 kita sudah mengidentifikasi kota Palu sendiri, di bagian tengah rata-rata endapan berumur masih muda, banyak pasir, lumpur yang masih belum terikat, masih gembur," kata Taufiq.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Puji Habis-habisan Putra Sulung Jokowi, PSI Sebut Gibran Conton Pemimpin Masa DepanMenurit Grace, sebagai wali kota Gibran telah berhasil membuat Kota Solo menjadi kota yang keren.
Baca lebih lajut »
China percepat bangun stasiun pengisian daya, dukung jarak tempuh NEVDongting terletak di Kota Guangde di perbatasan Provinsi Anhui dan Provinsi Zhejiang. Ketika menempuh perjalanan ke kota pegunungan di China timur itu, maka ...
Baca lebih lajut »
Seluruh Honorer & PPPK Perlu Tahu, RUU ASN Tidak Langsung Diketok Palu, Sabar yaPara honorer dan PPPK yang menanti kapan RUU ASN akan disahkan menjadi UU, silakan menyimak informasi tentang tahapan pengesahan UU.
Baca lebih lajut »
KPK Limpahkan Berkas 7 Tersangka Suap Ketok Palu RAPBD JambiKPK melimpahkan berkas 7 tersangka suap ketok palu RAPBD JAmbi tahun 2017 dan 2018. Agenda sidang perdana menunggu penetapan dari PN Jambi.
Baca lebih lajut »