Perjalanan Lie Eng Hok dalam merintis kemerdekaan Indonesia tak kalah tragis dibandingkan kaum pribumi lainnya.
Lie, kelahiran Balaraja, Tangerang, Banten 17 Februari 1893 ini, sudah berhadapan dengan kejaran aparat kolonial dan penjara sejak dituding sebagai dalang dari pemberontakan Banten dan Sumatera Barat pada 1926-1927.
Hukuman buang ke Digul sudah lazim kala itu bagi para pembangkang terhadap pemerintah kolonial Belanda. Namun Lie tidak gentar. Dia tetap aktif membela Indonesia. Setelah pemberontakan dan dikenakan hukuman, kehidupan ekonomi Lie morat-marit. Karena tak mau bekerja sama dengan Belanda di Digul dia bekerja sebagai tukang tambal sepatu.
Setelah bebas dari hukuman buang, Lie pulang ke Semarang, Jawa Tengah. Di sini dia merintis usaha toko buku bekas.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
6 Ciri yang Membuktikan Kamu Adalah Wanita Tangguh, Semangat!6 Ciri Yang Membuktikan Kamu Adalah Wanita Yang Tangguh dan Tidak Mudah Diremehkan Orang Lain
Baca lebih lajut »
20 Kata-Kata Motivasi Hidup Sebagai Penyemangat Sehari-hariKata-kata motivasi biasanya jadi penyemangat dan sumber motivasi dalam menjalani kehidupan yang semakin keras ini.
Baca lebih lajut »
Brigjen Krishna Murti Mendadak jadi Tukang Sate, Aksinya Layani Pembeli Disorot | merdeka.comBrigjen Krishna Murti Mendadak jadi Tukang Sate, Aksinya Layani Pembeli Disorot
Baca lebih lajut »
Waduh! Kondom Bekas Ada yang Dibuang ke Sungai di BandungSampah kondom bekas kerap dibuang sembarangan. Bahkan di Kota Bandung pernah ditemukan kondom bekas yang dibuang ke sungai.
Baca lebih lajut »
Penjual Pernak-Pernik Kemerdekaan Mulai Menjamur di TernatePenjual bendera merah putih saat ini mulai menjamur di sejumlah lokasi di Ternate, Maluku Utara jelang peringatan HUT Kemerdekaan harga mulai 10 hingga 300 ribu
Baca lebih lajut »