Faktor mayor menjadi penyebab dari kendaraan tersebut dinyatakan tidak laik jalan. Misalnya, ban gundul hingga komponen rem tidak berfungsi optimal.
JawaPos.com – Sebanyak 60 unit armada bus Antar Kota Antar Provinsi di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, dinyatakan tidak laik jalan untuk mengangkut penumpang selama masa libur Natal 2022. Pihak otobus pemilik armada yang tak laik jalan diminta untuk mengganti armada mereka.
Faktor mayor menjadi penyebab dari kendaraan tersebut dinyatakan tidak laik jalan. Misalnya, ban gundul hingga komponen rem pada kendaraan yang tidak berfungsi optimal. Pemeriksaan kelaikan kendaraan di Terminal Pulogebang dilaksanakan setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 21.00 WIB.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kebun Binatang Bandung Prediksi Wisatawan yang Berkunjung Saat Libur Nataru Tinggi |Republika OnlineKunjungan libur nataru masih diperingkat kedua dibandingkan dengan libur lebaran.
Baca lebih lajut »
Harga Tiket Bus di Terminal Pulo Gebang Naik Jelang Libur Nataru |Republika OnlineKenaikan harga tiket di Terminal Pulo Gebang disebabkan permintaan yang tinggi
Baca lebih lajut »
60 unit bus libur Natal di Terminal Pulogebang tidak laik jalanSebanyak 60 unit armada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, dinyatakan tidak laik jalan untuk mengangkut ...
Baca lebih lajut »
Menhub Budi Minta Maskapai Penerbangan Tidak Pasang Tarif Tinggi pada Libur Nataru | merdeka.comMenteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta maskapai penerbangan tidak menetapkan tarif tinggi pada periode libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Dia juga berharap seluruh wilayah timur Indonesia dapat dijangkau.
Baca lebih lajut »
Libur Natal dan Tahun Baru, Pemkot Cimahi Tak Berlakukan Pembatasan Aktivitas Masyarakat - Pikiran-Rakyat.comPemerintah Kota Cimahi tidak memberlakukan pembatasan kegiatan selama libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Baca lebih lajut »