Sebanyak lebih kurang 500 pengunjung mengunjungi Taman Nyi Ageng Rakit di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Selasa (3/4/2022).
Petugas tiket Taman Nyi Ageng Rakit, Mulyadi Yahmin, mengatakan lebih kurang 500 pengunjung datang ke Taman Nyi Ageng Rakit hingga pukul 12.30 WIB pada Selasa .“Untuk pengunjung yang datang di sini [Taman Nyi Ageng Rakit] kami harap untuk mematuhi protokol kesehatan [prokes] dan wajib memakai masker,” kata Mulyadi saat ditemui Solopos.com, Selasa .
Sayangnya, sejumlah pengunjung menyampaikan keluhan ketika menikmati Taman Nyi Ageng Rakit. Mereka mengeluhkan fasilitas dan kebersihan.Salah seorang pengunjung, Sri Supatmi, warga Desa Danguran, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten mengungkapkan kali pertama mengunjungi Taman Nyi Ageng Rakit. Hal senada disampaikan Hena Ekawati. Hena mengeluhkan kebersihan di bagian kuliner Taman Nyi Ageng Rakit. “Kalau makanannya sudah oke. Cuma tempatnya kurang bersih,” kata Hena.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Malam Takbiran, Taman Impian Jaya Ancol Tutup Lebih AwalTaman Impian Jaya Ancol, Pademangan, Jakarta Utara memastikan akan tutup lebih awal dibandingkan hari biasanya khusus pada H-1 Idul Fitri 1443 Hijriah. Taman Impian...
Baca lebih lajut »
Ingin Bernostalgia di Solo, Pergi ke Taman Balekambang, Cocok Buat Liburan KeluargaBeritaTerpopuler Ingin Bernostalgia di Solo, Pergi ke Taman Balekambang, Cocok Buat Liburan Keluarga tempatwisatadisolo tamanbalekambangsolo
Baca lebih lajut »
3 Mei Libur Lebaran, Taman Margasatwa Ragunan Batasi Pengunjung 75 PersenTaman Margasatwa Ragunan (TMR), Pasar Minggu, Jakarta Selatan mulai beroperasi pada libur Lebaran kedua atau Selasa, 3 Mei 2022. Namun, jumlahnya dibatasi kapasitasnya...
Baca lebih lajut »
Biografi Pertama Sejarawan Perempuan, Untuk Bung Karno dan Taman SiswaSatu lagi biografi menarik seorang penulis sejarah yang produktif dan wartawan handal tersedia bagi publik Indonesia. Selain sebagai ahli sejarah pergerakan, terutama Taman Siswa ia sesungguhnya bagian dari sejarah. Opini AdadiKompas
Baca lebih lajut »