Libur Imlek, Asia Tenggara Paling Siap Terima Turis China di Tengah Lonjakan Covid TempoDunia
TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara Asia Tenggara bersiap menyambut kedatangan turis China dalam liburan Tahun baru Imlek, yang jatuh pada 22 Januari 2022Indonesia dan 10 negara di kawasan Asia Tenggara tidak akan menuntut pelancong dari China, yang selama hampir 3 tahun tidak bisa bepergian, melakukan tes Covid sebelum terbang. Kecuali untuk pengujian air limbah maskapai oleh Malaysia dan Thailand untuk virus tersebut, 11 negara di kawasan itu akan memperlakukan pelancong China seperti yang lain.
Kesibukan juga terjadi dalam perjalanan dalam negeri China, antara daratan dan Hong Kong serta Makau. Cathay Pacific Airways Hong Kong mengatakan pada hari Kamis akan lebih dari dua kali lipat penerbangan ke Cina daratan. Penerbangan ke dan dari China tetap berada di sebagian kecil dari tingkat pra-Covid.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Penjualan Pernak-pernik Imlek MeningkatMenjelang perayaan Imlek, kawasan tersebut mulai dipadati oleh warga keturunan Tionghoa yang mencari perlengkapan Imlek
Baca lebih lajut »
Investor Asing Kabur dari Saham Asia Tenggara, Gara-gara ChinaMinat investor asing di China dan Asia Utara meningkat, sebagian karena pembukaan kembali lockdown China.
Baca lebih lajut »
China Berusaha Kurangi Risiko COVID-19 Jelang Perayaan ImlekRatusan juta orang di China biasanya mudik jelang Tahun Baru Imlek. Pemerintah berusaha minimalkan kemungkinan penyebaran wabah COVID-19 yang lebih besar.
Baca lebih lajut »
Saham Asia Capai Level Tertinggi dalam 4 Bulan setelah Kebangkitan China dari Pandemi Covid - Tribunnews.comIndeks MSCI dari saham Asia-Pasifik naik satu persen menyentuh level tertinggi empat bulan pada perdagangan pagi.
Baca lebih lajut »
Marcos Jr Raup 14 Kesepakatan di China, Tensi Sengketa Laut China Selatan MencairPresiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyambangi China dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Marcos membawa senjata rahasia dalam kunjungannya ke Beijing. Hasilnya, kedua negara menandatangani 14 kesepakatan. Internasional AdadiKompas
Baca lebih lajut »