Li Qiang, Loyalis Xi Jinping, Resmi Jadi Perdana Menteri Baru Cina TempoDunia
TEMPO.CO, Jakarta - Pria berusia 63 tahun itu menggantikan Li Keqiang, yang telah mencapai akhir dari batas dua kali masa jabatannya.Ia kini bertanggung jawab atas ekonomi terbesar kedua di dunia, yang sekarang menghadapi beberapa prospek terburuk setelah terpukul selama tiga tahun pembatasan Covid-19 di negara itu.Dalam pertemuan parlemen negara itu, Li Qiang mendapat 2.936 suara setuju.
Analis politik menduga, dia mungkin menghadapi masalah di bulan-bulan awal bekerja.Berasal dari Zhejiang, hubungan kerja Li Qiang dengan Xi Jinping dimulai pada 2000-an ketika Xi Jinping ditunjuk sebagai ketua partai komunis di sana. Menyusul kepindahan Xi Jinping ke Beijing, Li Qiang dipromosikan menjadi gubernur Zhejiang pada 2013, peran nomor dua di pemerintah provinsi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Li Qiang, Loyalis Kepercayaan Xi Jinping Ditunjuk Jadi PM Baru ChinaSosok Li Qiang merupakan salah satu sekutu kepercayaan Presiden Xi Jinping, yang pekan ini ditetapkan sebagai Presiden China untuk tiga periode.
Baca lebih lajut »
Li Qiang Sekutu Dekat Xi Jinping, Jadi Perdana Menteri Baru TiongkokSekutu dekat Presiden Xi Jinping, Li Qiang diangkat sebagai perdana menteri baru Tiongkok pada Sabtu (11/3/2023).
Baca lebih lajut »
China Tujuk Li Qiang Sebagai Perdana Menteri, Ekonomi akan Jadi |em|Concern |/em|Utama |Republika OnlinePemimpin China Xi Jinping dan Li Qiang sudah lama bersahabat
Baca lebih lajut »
Xi Jinping Terpilih Kembali, Jadi Presiden Cina untuk Tiga Periode Berturut-turut |Republika OnlineIni membuat Xi Jinping menjadi pemimpin paling kuat di Cina dalam beberapa generasi.
Baca lebih lajut »
Li Qiang Resmi Jabat PM ChinaLi Qiang resmi dikukuhkan menjadi Perdana Menteri China baru pada Sabtu (11/3/2023).
Baca lebih lajut »
Jadi Perdana Menteri China, Li Qiang Ditugaskan Kelola EkonomiLi Qiang dianggap pragmatis dan ramah bisnis, pria berusia 63 tahun itu dihadapkan pada tugas berat untuk menopang pemulihan ekonomi China pasca Covid-19.
Baca lebih lajut »