Sejak awal 2024, perlahan tapi pasti insiden DBD melonjak dari waktu ke waktu. Hingga minggu ke-14, total kasusnya telah melampaui 60 ribu.
annya pun telah mencapai 455 kasus. Meningkatnya kasus DBD sejkan masalah rutin tahunan saat musim hujan tiba. Namun, tahun ini lonjakan kasusnya jauh melampaui prediksi. Mitigasinya tidak maksimal.ngka-angka mengkhawatirkan tadi diprediksi terus bergulir hingga Mei 2024. Dengan berakhirnya musim hujan dan hilangnya genangan air, DBD akan menyusut dengan sendirinya. disebut-sebut merupakan serotipe yang paling berbahaya.
dap serotipe lainnya, sifat proteksinya hanya berlangsung hingga sekitar 18 bulan. Setelah periode waktu tersebut, bisa timbul celah bahaya bila terpapar ulang dengan virus dengue yang berbeda serotipe.Penularan yang kali pertama terjadi disebut infeksi primer. Pada umumnya, infeksi primer hanya memberikan gejala ringan. Menyerupai gejala sakit ”flu biasa” saja dan sangat jarang menimbulkan gejala yang berat. Karena itulah, hampir tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.
Namun, hal yang sangat berbeda bisa terjadi bila seseorang mengalami infeksi ulang. Paparan ulang dengan virus yang berbeda serotipe berisiko mendatangkan bahaya. Itulah keunikan penyakit DBD. Antibodi pascainfeksi primer yang protektif terhadap serotipe virus yang sama seolah menjadi ”musuh dalam selimut”. Sebagai sistem pertahanan tubuh, antibodi itu seharusnya segera menyingkirkan lawan berikutnya. ”Anehnya” justru bertindak sebaliknya.
yang dinilai melalui pemeriksaan hematokrit akan semakin meningkat. Puncak kekentalan darah umumnya terjadi pada hari ke-5. Saat-saat seperti itulah merupakan fase kritis bagi penderita DBD. Kebocoran pembuluh darah bisa mengakibatkan sebagian besar plasma darah berpindah keluar dari pembuluh darah. Dampak rentetannya mampu menimbulkan 4 Usaha Kim Hye Yoon untuk Mencoba Mengubah Masa Depan Byeon Woo Seok dalam Episode 3-4 ‘Lovely Runner’) merupakan faktor terpenting terjadinya mortalitas.
Demam Berdarah Virus Trombosit Faskes Ari Baskoro
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Vaksin DBD Belum Menjadi Program Nasional, Pilihan Ada di MasyarakatPEMERINTAH belum belum menjadikan vaksinasi penyakit Dengue DBD sebagai keharusan untuk program pencegahan DBD bagi masyarakat
Baca lebih lajut »
Pertolongan Pertama DBD pada Anak, Pahami Gejala dan Fase DBDMemberikan pertolongan pertama yang tepat sangat penting dalam kasus DBD. Pertolongan pertama yang tepat dapat mencegah risiko terburuk dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi anak untuk pulih.
Baca lebih lajut »
Kasus DBD Meningkat, Faktor Cuaca hingga Pengetahuan Masyarakat BerpengaruhMasalah pengetahuan masyarakat terhadap pencegahan DBD menjadi kunci karena masih banyak salah kaprah memahami DBD.
Baca lebih lajut »
Kemenkes Tegaskan Wolbachia Tidak Picu Keganasan Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab DBDBakteri wolbachia menghambat perkembangan virus dengue di tubuh nyamuk Aedes aegypti.
Baca lebih lajut »
Kasus DBD di Indonesia Meningkat, Lingkungan hingga Pengetahuan Masyarakat Jadi Faktor RisikoDBD terutama memberikan dampak pada populasi usia aktif, dan merupakan penyebab utama kematian bagi anak-anak.
Baca lebih lajut »
Banjir Picu Kekacauan di Bandara Dubai, 440 Penerbangan Dibatalkan Picu Penumpang Telantar, Kelaparan dan MarahKekacauan terjadi bandara Dubai saat UEA dan Oman dilanda badai mematikan. Bandara Internasional Dubai mengatakan mereka menghadapi 'kondisi yang sangat menantang' akibat banjir Dubai.
Baca lebih lajut »