“Kewenangan penyaluran ini penting agar APBN yang dikeluarkan untuk beli beras tidak mubazir.'
Buat kebijakan sehingga Bulog punya kewenangan yang komprehensif dalam hal membeli dan menyalurkan beras.
"Kewenangan penyaluran ini penting agar APBN yang dikeluarkan untuk beli beras tidak mubazir," kata Hermanto di Padang, Sumatera Barat, Sabtu. "Beras tersimpan lama, terus mengalami penurunan kualitas dan pembusukan. Beras tidak dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Beras tersebut selanjutnya dianggap kedaluwarsa," katanya memaparkan.
Akibat pandemi COVID-19, lanjut dia, Indonesia mengalami defisit APBN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang tersedia harus digunakan secara efektif dan efisien dengan kebijakan yang tepat agar APBN tidak hilang sia-sia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bulog Keluhkan Beban Keuangan Akibat Rastra Jadi BPNTPerum Bulog mengeluhkan dampak perubahan kebijakan penyaluran bansos Beras Sejahtera atau Rastra menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Baca lebih lajut »
Dirut Bulog Minta Modal Rp 19 Triliun untuk Pengadaan Beras |Republika OnlineModal Rp 19 triliun itu diajukan Bulog kepada pemerintah untuk penganggaran APBN 2021
Baca lebih lajut »
Bulog: Ekspor Beras Potensial, Impor Beras Juga Bisa |Republika OnlineJika pun impor beras, Bulog ingin penggunaannya jelas.
Baca lebih lajut »
Amankan Stok Beras di 2021, Bulog Usulkan Anggaran Rp 19 TriliunBulog mengusulkan penyediaan anggaran senilai Rp19, 05 triliun pada RAPBN 2021.
Baca lebih lajut »
Buwas Buka-bukaan soal Kesulitan Bulog Berantas Mafia BerasDirut Bulog Budi Waseso mengatakan lembaganya tidak mempunyai kewenangan hukum berantas mafia tapi hanya bisa menyampaikan bukti ke penegak hukum.
Baca lebih lajut »
Buwas keluhkan Bulog tak punya gudang khusus beras'Kalau saya mau jujur, kita ini tidak punya gudang yang khusus beras, dari Sabang sampai Merauke belum ada. Jadi gudang yang ada di Bulog itu hanya sekadar gudang,' kata Budi Waseso. Bulog
Baca lebih lajut »