Ledakan terjadi di luar Bandara Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8). Pejabat AS menduga serangan bom bunuh diri.
Ledakan itu terjadi di salah satu gerbang masuk bandara. Sementara itu kerumunan orang Afghanistan telah berkumpul di gerbang. Mereka mencoba untuk mendapatkan akses ke bandara.Seorang pejabat mengatakan ada korban luka di antara warga Afghanistan, tetapi belum ada informasi mengenai korban AS."Kami dapat mengkonfirmasi ledakan di luar bandara Kabul. Korban tidak jelas saat ini. Kami akan memberikan rincian tambahan ketika kami bisa," katanya dalam sebuah tweet.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ada ancaman bom, Belgia hentikan evakuasi dari KabulPerdana Menteri Belgia Alexander De Croo pada Kamis mengatakan negaranya menghentikan operasi evakuasi Red Kite mereka setelah sumber-sumber dari Amerika ...
Baca lebih lajut »
Teror ISIS Hantui Afghanistan, AS dan Sekutunya Ingatkan Jauhi Bandara KabulAmerika Serikat dan sekutunya memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari Bandara Kabul, Afghanistan. Peringatan diberikan di tengah ancaman serangan teror kelompok ISIS. TempoDunia
Baca lebih lajut »
Bandara Kabul 'terancam serangan teror' - BBC News IndonesiaSejumlah negara menyatakan bahwa terdapat ancaman besar serangan teroris di Bandara Kabul sehingga warga negara mereka telah diperingatkan untuk tidak berada di sana.
Baca lebih lajut »
Taliban Keluarkan Peringatan Baru soal Perpanjangan EvakuasiJuru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan kelompoknya tidak akan menyetujui perpanjangan evakuasi dari bandara Kabul.
Baca lebih lajut »
Apa Itu Sindrom Havana? Penyakit Misterius yang Menyerang Pejabat AS, Rusia Dicurigai sebagai Dalang - Tribunnews.comPenyakit misterius yang disebut Sindrom Havana terjadi pada ratusan pejabat AS di dalam dan luar negeri. Rusia dicurigai dalang serangan sonik itu
Baca lebih lajut »
Bandara Kabul Ditutup, 24 Pelajar AS Terjebak Tak Bisa Pulang24 pelajar AS dan keluarga mereka di Afghanistan terjebak tak bisa menuju bandara Kabul untuk dievakuasi pulang.
Baca lebih lajut »