Abboud mengatakan bahwa pihak berwenang sedang berupaya menyediakan makanan, air, dan tempat tinggal bagi korban. Sementara bantuan kemanusiaan dari negara-negara lain pun terus mengalir.
GUBERNUR Beirut Marwan Abboud mengatakan lebih dari 300.000 orang telah kehilangan rumah mereka akibat ledakan dahsyat di ibukota Libanon itu. Nilai kerusakan diperkirakan mulai dari USD3 miliar hinhga USD5 miliar.
"Kami kehilangan 10 anggota Brigade Pemadam Kebakaran Beirut dan kerusakan berkisar antara 3 hingga 5 miliar dolar dan mungkin lebih," katanya seperti dilansir Al Jazeera. Bantuan datang dari Turki yang membangun rumah sakit lapangan. Kemudian Prancis akan mengirim obat-obatan dan perlengakapan lainnya.Sementara, Australia akan menyumbang AUSD2 juta atau USD1,4 juta. Menteri Luar Negeri Marise Payne mengatakan dalam sebuah pernyataan uang itu akan masuk ke Program Pangan Dunia dan Palang Merah untuk membantu memastikan makanan, perawatan medis dan kebutuhan pokok lainnya diberikan kepada mereka yang terkena dampak.
Dia mengatakan Australia dan Lebanon memiliki hubungan yang kuat yang dibangun di atas ikatan komunitas yang luas, dan lebih dari 230.000 orang Australia memiliki warisan Lebanon. Diketahui, satu warga Australia tewas dan Kedutaan Besar Australia di Libanon rusak akibat ledakan itu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Beirut Diguncang Ledakan, Tagar #Beirut dan #PrayForLebanon TrendingPara pengguna Twitter berbondong-bondong mendoakan yang terbaik setelah Beirut diguncang ledakan tersebut dengan diiumbui tagar PrayForLebanon.
Baca lebih lajut »
8 Fakta Ledakan di Beirut, Lebanon, Setara Seperlima Ledakan di HiroshimaBerikut 8 fakta singkat mengenai ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut dari berbagai sumber.
Baca lebih lajut »
Ledakan Beirut: Dubes RI antisipasi kesulitan pasokan makanan setelah ledakan - BBC News IndonesiaDuta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Thohari, mengatakan pihaknya mengantisipasi kesulitan pasokan makanan dalam beberapa hari mendatang setelah ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut.
Baca lebih lajut »