Meski kalender MotoGP 2020 sudah diumumkan, muncul permasalahan baru, yakni larangan bepergian.
"Perhatian terbesar Yamaha adalah pergerakan anggota tim dari Australia dan Jepang, ke Eropa. Sekarang ini, mereka semua tidak bisa masuk Eropa. Sekalipun mereka sudah melakukan tes dan memiliki bukti hasil negatif Covid-19," ujar Lin Jarvis, dikutip dariUntuk Australia, masih diizinkan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dengan alasan penting untuk tujuan profesional. Yamaha akan coba untuk mengajukan permohonan agar anggota timnya yang dari Australia bisa berangkat.
Namun, sekalipun anggota tim yang dari Jepang bisa ke Eropa, mereka tidak akan bisa kembali ke Jepang karena aturan karantina masih berlaku di sana. Sedangkan jika mereka harus menetap di Eropa, hukum di sana juga tidak mengizinkan. Lin Jarvis menambahkan, Yamaha sebagai perusahaan global akan mematuhi semua hukum yang berlaku. Yamaha tidak akan melakukan apa pun yang melanggar hukum, dan hukum menjadi prioritas utama.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Masih Ada Peluang Nonton Langsung Race MotoGP 2020 di SirkuitSejauh ini balapan MotoGP 2020 direncanakan berlangsung tanpa penonton di sirkuit. Tapi masih ada sirkuit-sirkuit yang tetap membuka peluang.
Baca lebih lajut »
Pemerintah: Penataan Pulau Reklamasi dalam Perpres 60/2020 Sudah TepatPerpres 60 Tahun 2020 disusun guna menggantikan Perpres Nomor 54 Tahun 2008 Tentang tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabek-Punjur.
Baca lebih lajut »
Pemerintah: Penataan Pulau Reklamasi dalam Perpres 60/2020 Sudah TepatPerpres 60 Tahun 2020 disusun guna menggantikan Perpres Nomor 54 Tahun 2008 Tentang tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabek-Punjur.
Baca lebih lajut »