Laporan AS: Pesawat China Eastern Diduga Sengaja Dijatuhkan, Ada Orang Memaksa Masuk ke Kokpit
PIKIRAN RAKYAT - Penyelidik Amerika Serikat meyakini ada seseorang sengaja menjatuhkan pesawat China Eastern yang jatuh pada Maret 2022 lalu.
Diketahui, pesawat China Eastern MU5375 jatuh dari ketinggian 29.000 kaki ke lereng gunung dan menewaskan 132 orang di dalamnya pada 21 Maret 2022. Menurut laporan Wall Street Journal, data kotak hitam yang ditemukan di China Eastern menemukan input ke kontrol mendorong pesawat ke menukik tajam ke bawah.
Dilaporkan bahwa penyebab pesawat menukik tajam karena diduga ada seseorang yang memaksa ke ruang kokpit. "Pesawat itu melakukan apa yang diperintahkan oleh seseorang di kokpit," kata seseorang yang akrab dengan penilaian awal pejabat Amerika, dikutip dari WSJ, Rabu, 18 Mei 2022. Para pejabat AS yakin dengan kesimpulan karena penyelidik China sejauh ini belum mengindikasikan adanya masalah dengan pesawat atau kontrol penerbangan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kecelakaan China Eastern, Penyidik: Pesawat Sengaja Dibuat MenukikPenyelidik AS percaya seseorang di dalam kokpit telah dengan sengaja membuat pesawat penerbangan China Eastern menukik dan jatuh.
Baca lebih lajut »
China Eastern Diduga Sengaja Tabrak BukitKecelakaan pesawat China Eastern Airlines belum menemukan titik terang. Namun sudah ada beberapa dugaan yang tengah dicurigai oleh penyidik.
Baca lebih lajut »
China Terapkan Lockdown, Harga Nikel Jatuh 9,41% dalam SepekanSelama sepekan, harga nikel tercatat melemah 9,41%. Secara bulanan, harga komoditas ini terkontraksi 18,02% namun secara tahunan masih tumbuh positif 55,12%. Harga...
Baca lebih lajut »
Semua Harap Waspada, Situasi China Makin BurukAktivitas ritel dan pabrik China turun tajam pada April akibat kebijakan penguncian wilayah atau lockdown Covid-19.
Baca lebih lajut »
Warga Uyghur di Pengasingan Tetap Takut akan Kebijakan Represif ChinaAmannisa Abdulla membesarkan dua anaknya, usia 9 dan 4, tanpa suaminya. Perempuan Uyghur berusia 34 tahun itu mengatakan suaminya, Ahmed Talib, yang juga warga Uyghur, dideportasi ke China empat tahun lalu dari Uni Emirat Arab (UEA) tempatnya bekerja saat itu. “Interpol di UEA menelepon saya...
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Mentah Naik karena Optimisme Permintaan ChinaSebelumnya, harga minyak anjlok karena adanya ketakutan pelemahan permintaan di China akibat penguncian yang terjadi di beberapa kota besar di China.
Baca lebih lajut »