Kurikulum Pendidikan Agama Integratif

Agama Berita

Kurikulum Pendidikan Agama Integratif
AnalisisPendidikan AgamaNanang Hasan Susanto
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 74 sec. here
  • 6 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 43%
  • Publisher: 70%

Memahami agama yang berbeda sangat efektif dilakukan sejak usia sekolah.

No peace among the nations without peace among the religions. No peace among the religions without dialogue between the religions. No dialogue between the religions without investigation of the foundations of the religionsyang berbeda. Berbagai prasangka, stigma negatif, pelecehan, hingga persekusi terhadap pemeluk agama lain berawal dari ketidakpahaman terhadap fondasi ajaran agama yang berbeda.diajarkan di sekolah, baik negeri maupun swasta.

Pendidikan agama di Indonesia seharusnya mendorong terwujudnya perdamaian, keadilan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan nilai universal lainnya. Bukan malah terjebak pada aspek penguatan identitas, bersifat doktrinal, serta membahas hal-hal yang bersifat eskatologis semata.Para sarjana sosial terkemuka, seperti Max Weber, Clifford Geertz, dan Peter Berger, mengungkapkan, pesan utama para nabi pembawa ajaran agama adalah pesan universal.

Pendidikan agama di Indonesia termasuk kategori pendidikan agama separatif. Kurikulum pendidikan agama hanya terkait agama siswa bersangkutan. Pun hanya mempelajari aspek doktrinal, hafalan, serta berbagai naskah klasik yang tidak terkait dengan problem kemanusiaan mutakhir. Sikap eksklusivitas dalam beragama, salah satunya, justru diproduksi oleh lembaga pendidikan. Survei Setara Institute mengungkap, 56,3 persen pelajar mendukung penerapan syariat Islam, 51,8 persen menganggap negara-negara Barat sebagai ancaman terhadap agama dan budaya di Indonesia, 83,3 persen menilai Pancasila bisa diganti sebagai ideologi negara .

Sebut saja kekerasan terhadap Ahmadiyah, Gafatar, Syiah, dan agama lokal. Kesalehan atas nama agama juga bisa memunculkan berbagai aksi teror. Hasilnya, karena regulasi wajib pendidikan agama di satu sisi serta ketidakmampuan lembaga pendidikan untuk menyediakan guru sesuai kepercayaan siswa, maka mereka ”terpaksa” mengikuti pelajaran agama mayoritas.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Analisis Pendidikan Agama Nanang Hasan Susanto

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kemendikbudristek: Kurikulum Merdeka kurangi kesenjangan pendidikanKemendikbudristek: Kurikulum Merdeka kurangi kesenjangan pendidikanBadan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek mengatakan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar terbukti mengurangi kesenjangan ...
Baca lebih lajut »

'Pelajaran Agama Terkait Lingkungan Perlu Masuk dalam Kurikulum''Pelajaran Agama Terkait Lingkungan Perlu Masuk dalam Kurikulum'Stan Pameran Majelis Hukama Muslimin (MHM), Jumat 15 Agustus 2024, kembali dipadati pengunjung yang melihat buku dan mengikuti talk show tentang Agama dan Lingkungan.
Baca lebih lajut »

Ketika Mantan Menteri Agama dan Guru Besar UIN Jakarta Bicara Relasi Agama dan Keragaman BudayaKetika Mantan Menteri Agama dan Guru Besar UIN Jakarta Bicara Relasi Agama dan Keragaman BudayaStan MHM dalam talk show hari ini, dipenuhi ratusan pengunjung. Sebagian dari mereka adalah santri pesantren dan mahasiswa sejumlah perguruan tinggi.
Baca lebih lajut »

Eks Menteri Agama Ungkap Agama-Budaya Menjadi Kesatuan, Sebut Perbedaan Bukan Penghalang: Datang dari TuhanEks Menteri Agama Ungkap Agama-Budaya Menjadi Kesatuan, Sebut Perbedaan Bukan Penghalang: Datang dari TuhanBerita Eks Menteri Agama Ungkap Agama-Budaya Menjadi Kesatuan, Sebut Perbedaan Bukan Penghalang: Datang dari Tuhan terbaru hari ini 2024-08-18 23:02:06 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »

Rayakan Solidaritas dan Perdamaian, Ketua IOC dan Pemimpin Agama Gelar Upacara Lintas AgamaRayakan Solidaritas dan Perdamaian, Ketua IOC dan Pemimpin Agama Gelar Upacara Lintas AgamaPara pemimpin agama dari semua agama bersama Ketua IOC Thomas Bach dan Presiden Paris 2024 Tony Estanguet mengikuti upacara lintas agama untuk merayakan nilai-nilai solidaritas dan perdamaian yang mereka anut pada Minggu (4/8). Acara yang diadakan di Esplanade Katedral Notre Dame ini merupakan...
Baca lebih lajut »

Kemendikbudristek Klaim Kurikulum Merdeka Kurangi Kesenjangan PendidikanKemendikbudristek Klaim Kurikulum Merdeka Kurangi Kesenjangan PendidikanBadan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek mengumumkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka Belajar terbukti mampu mengurangi ketimpangan.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-21 12:56:05