MENJADI penguasa atau raja kecil seperti gubernur, bupati, atau wali kota di musim Pilkada Serentak 2024 ini tak semudah membalikkan
MENJADI penguasa atau"raja kecil" seperti gubernur, bupati, atau wali kota di musim Pilkada Serentak 2024 ini tak semudah membalikkan telapak tangan.Ambisi saja tak cukup jika tidak didukung faktor-faktor penunjang lainnya. Banyak hal harus dipersiapkan sebelum berperang di medan pertempuran, agar para kandidat tidak"terbunuh" sia-sia oleh lawan politik.
Contoh seperti Iwan Fals, Raffi Ahmad, dan Rhoma Irama menunjukkan bahwa popularitas mereka dibangun selama bertahun-tahun, bukan dalam waktu singkat. Popularitas sendiri tidak dapat diraih secara instan, ia membutuhkan waktu proses yang panjang, dan biaya yang signifikan. Jadi tidak mudah bagi calon untuk terkenal hanya bermodalkan pasang spanduk atau bermain di medsos. Tapi membutuhkan waktu yang lama.Elektabilitas, yang berasal dari kata Inggris"electability," berarti keterpilihan atau tingkat ketertarikan publik untuk memilih seorang calon kepala daerah.
Kampanye yang unik dan kreatif, dengan menyasar demografis yang tepat, dan pesan kampanye disampaikan sesuai kebutuhan masyarakat, akan meningkatkan keterpilihan calon. Berkolaborasi dengan organisasi masyarakat untuk memahami dan memenuhi kebutuhan mereka pun, merupakan langkah penting dalam meningkatkan elektabilitas.
Hasil survei dapat digunakan untuk memahami kekuatan dan kelemahan calon di mata pemilih, sehingga memungkinkan calon untuk memperbaiki strategi kampanye sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pemilih.Isi tas atau dukungan finansial sangat penting dan mutlak dimiliki para calon dalam setiap kontestasi politik. Ongkos politik menjadi penguasa itu memerlukan dana yang besar untuk memenuhi berbagai keperluan operasional.
Modal kampanye untuk calon bupati dan wali kota dapat mencapai Rp40-50 miliar, sedangkan untuk calon gubernur bisa mencapai ratusan miliar rupiah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ridwan Kamil soal Pertemuannya dengan Prabowo: Membahas IKNRidwan Kamil membantah pertemuannya dengan Presiden Terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto untuk membahas Pilkada 2024.
Baca lebih lajut »
Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Serentak, 3 Petahana di Provinsi Ini Tak Tempati Posisi TeratasSejumlah nama tokoh bermunculan dalam survei seiring berlangsung Pilkada Serentak 2024 pada November 2024.
Baca lebih lajut »
Pilkada 2024 Digelar di Tengah Kelelahan PolitikPilkada 2024 diselenggarakan di tengah political fatigue atau kelelahan politik setelah Pemilu 2024 pada Februari lalu Jeda waktu yang singkat sejak Pemilu 2024 sampai persiapan Pilkada 2024
Baca lebih lajut »
Jadwal dan Tahapan Pilkada 2024, Serentak Digelar 27 NovemberPeraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024 menetapkan Pilkada serentak 2024 digelar 27 November.
Baca lebih lajut »
Pakar Kecurangan Pemilu Makin Rawan Terjadi saat PilkadaPOTENSI kecurangan saat penyelenggaraan Pilkada 2024 diprediksi lebih marak terjadi ketimbang pada Pemilu 2024 lalu
Baca lebih lajut »
Usai Beri Dukungan di Pilpres 2024, PKS Kembali Rencanakan Usung Anies Baswedan di Pilkada 2024 JakartaBerita Usai Beri Dukungan di Pilpres 2024, PKS Kembali Rencanakan Usung Anies Baswedan di Pilkada 2024 Jakarta terbaru hari ini 2024-05-24 01:00:30 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »