KTT G20, Ini Pilihan Destinasi Wisata Unggulan di Badung Bali TempoTravel
TEMPO.CO, Jakarta - Bali akan menyambut delegasi dari negara-negara G20 dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 pada 15-16 November 2022. Kegiatan internasional itu diperkirakan dihadiri 38 pemimpin dunia dan 60 menteri negara anggota G20. Secara keseluruhan, peserta yang hadir diperkirakan bisa mencapai 6.500 peserta dari 20 negara yang akan hadir dalam KTT G20 mendatang.
Ia didampingi oleh hewan garuda yang melambangkan bentuk kesetiaan dan pengabdian. Sementara itu, kencana berarti emas dan keduanya dihiasi dengan mahkota mosaik emas. Patung karya I Nyoman Nuarta ini dikenal sebagai salah satu patung tertinggi di dunia. Selain itu, di sini mengadakan pertunjukan budaya seperti tari kecak dan tarian tradisional Bali di Amphi theater GWK.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
5 Tipe Mobil Listrik Ini Siap Kawal KTT G20 Bali, Intip Spesifikasinya!Secara total pemerintah sudah menyiapkan 836 unit mobil listrik untuk mendukung perhelatan KTT G20 Bali.
Baca lebih lajut »
Sistem Ganjil-Genap Diberlakukan selama KTT G20 Bali, Ini WilayahnyaSistem ganjil-genap untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas, sekaligus memudahkan mobilitas para delegasi, kepala negara dan mengantisipasi antisipasi gangguan.
Baca lebih lajut »
Ini Tanggapan Indonesia usai Rusia Pastikan Putin Tidak Hadiri KTT G20 di BaliMenko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang memimpin secara teknis seluruh persiapan KTT G20, Kamis, memastikan ketidakhadiran Putin di Bali.
Baca lebih lajut »
Vladimir Putin dan Voldymyr Zelensky Diprediksi Tak Akan Hadir di KTT G20 Bali - Pikiran-Rakyat.comDua pemimpin dua yang tengah berkonflik, Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky diprediksi tidak akan hadir di KTT G20 Bali 15-16 November.
Baca lebih lajut »
Putin Dipastikan tak Hadir dalam KTT G20 di Bali |Republika OnlineKehadiran Putin akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Baca lebih lajut »