Menurut Said, pemerintah seharusnya mempersiapkan solusi dari ancaman gelombang PHK agar jutaan buruh bisa bekerja kembali.
Selain itu, kebijakan yang diambil pemerintah seharusnya tidak serta-merta meminta masyarakat mencari kerja sendiri.
Seharusnya, kata dia, pemerintah memaksimalkan pemberian bantuan langsung tunai dan memberikan subsidi upah.“Lagipula, bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, akan kembali bekerja di mana?” tambah dia.Dengan demikian, yang dibutuhkan para buruh dan pengusaha bukanTetapi regulasi dan strategi untuk memastikan bahan baku impor bisa masuk dan selalu tersedia di industri.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
80 Persen Pabrik Garmen Rumahkan Buruh, Dilema PHK MenghadangSekretaris Jenderal API Rizal Rakhman mengatakan saat ini lebih dari 80 persen pabrik garmen telah merumahkan karyawannya. Sebagian melakukan PHK.
Baca lebih lajut »
4.985 Buruh Pabrik Sepatu Nike Kena PHK di TangerangProdusen sepatu merek Nike di Indonesia, PT Victory Chingluh Indonesia, melakukan PHK terhadap ribuan pegawai karena pandemi virus corona.
Baca lebih lajut »
Kemnaker Sedang Minta Kronologi PHK Buruh Sepatu NikeKemnaker menyatakan sedang mencoba meminta kronologi PHK yang menimpa 4.985 karyawan produsen sepatu Nike untuk mengetahui alasan kebijakan itu.
Baca lebih lajut »
Korban PHK Disebut Lebih Butuh Bansos, Bukan Pelatihan Kartu Pra KerjaArip menambahkan, para korban PHK tidak membutuhkan pelatihan tapi bantuan sosial. Sebab, korban PHK atau karyawan yang dirumahkan, bukanlah tenaga kerja tanpa keterampilan.
Baca lebih lajut »
KSPI: Istilah |em|New Normal|/em| Bisa Bingungkan Masyarakat Kecil |Republika OnlineKPSI menyarankan pemerintah menggunakan istilah physical distancing yang terukur.
Baca lebih lajut »
Terkait New Normal, KSPI Minta Ada Pengaturan Masuk Kerja Secara BergilirKonfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan istilah kenormalan baru (New Normal) membingungkan buruh dan masyarakat...
Baca lebih lajut »