Saking banyaknya sampah di Gunung Everest, gunung ini dijuluki tempat pembuangan sampah paling tinggi di dunia.
"Jika kami mulai , ini akan membantu daerah ini. Everest dan gunung akan akan bersih dalam jangka waktu panjang," jelas pemerintah setempat Ganesh Ghimire dilansir dari Lonely Planet.
Everest sendiri terbilang krisis sampah khususnya dari sektor pendakian gunung. Saking banyaknya sampah di area, sejumlah lembaga konservasi lingkungan memberi julukan Gunung Everest sebagai tempat pembuangan sampah paling tinggi di dunia. Namun peraturan tersebut tidak terlalu tegas, hanya sekitar setengah pendaki Everest yang mematuhi peraturan tersebut.
Sayangnya kampanye ini terbilang masih tidak berhasil. Hal itu lantaran dilihat dari banyaknya sampah yang dikumpulkan pada kerja bakti 2019.Pemerintah Nepal mengatakan akan melakukan kerja sama dengan perusahaan pendakian, maskapai, dan asosiasi pendaki Nepal untuk memperkenalkan larangan pengunaan plastik.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Atasi Krisis Lini Depan, PSG Incar MandzukicMario Mandzukic diincar Paris Saint-Germain demi mengatasi krisis di lini depan. Mereka dikabarkan telah mengajukan tawaran untuk pemain 33 tahun ini. psg mariomandzukic via detiksport
Baca lebih lajut »
Bos BI Sebut Dunia Alami Krisis GlobalMunculnya pemikiran-pemikiran, perumusan riset, dan kebijakan, menjadi salah satu prasyarat penting dalam menghadapi tantangan ke depan.
Baca lebih lajut »
BUMN Harus Perbaiki Komunikasi saat Hadapi KrisisPakar ekonomi sekaligus Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengatakan, saat ini BUMN terus mengembangkan korporasi seperti mengakuisisi beberapa pembangunan. BUMN
Baca lebih lajut »
Krisis Penyerang, MU Menolak Ditawari Pemain GratisanManchester United (MU) sebenarnya masih bisa merekrut mantan pemain Tottenham Hotspur, Fernando Llorente.
Baca lebih lajut »
Krisis Inggris Makin Dalam – Kompas.idLangkah Johnson itu ditengarai untuk memotong keinginan mayoritas anggota parlemen yang menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa (UE) dengan kesepakatan. Internasional AdadiKompas
Baca lebih lajut »