Harga minyak turun tajam karena para trader khawatir krisis perbankan seperti Credit Suisse dapat merusak pertumbuhan ekonomi global.
Chicago, Beritasatu.com- Harga minyak turun tajam pada Rabu , karena para trader khawatir krisis perbankan seperti Credit Suisse dapat merusak pertumbuhan ekonomi global.
Advertisement "Pasar minyak akan surplus di semester pertama tahun ini, tetapi itu akan berubah selama kita tidak melihat kesalahan kebijakan besar Fed yang memicu resesi," kata analis Oanda, Ed Moya dikutip CNBC International. Berita itu menyebabkan saham Credit Suisse turun tajam. Ini juga menimbulkan kekhawatiran sistem perbankan global setelah dua bank regional AS kolaps.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Krisis Credit Suisse Bikin Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah SetahunHarga minyak dunia jatuh lebih dari 5 persen ke level terendah sejak Desember 2021 imbas dari krisis Credit Suisse yang tengah melanda Eropa.
Baca lebih lajut »
Krisis Perbankan AS Menular ke Eropa, Credit Suisse Kesulitan LikuiditasKekhawatiran krisis perbankan AS menular ke Eropa menyusul kesulitan likuiditas Credit Suisse, asal Swiss.
Baca lebih lajut »
Kemilau Emas Makin Bersinar karena Krisis Credit SuisseHarga emas naik lebih 1% mencapai level tertinggi sejak awal Februari Rabu (15/3/2023) karena krisis baru di sektor perbankan melanda Credit Suisse.
Baca lebih lajut »
Terpapar Krisis Credit Suisse, Rupiah Dibuka Melemah ke Rp15.445Rupiah dibuka melemah 0,40 ke posisi Rp15.445 per dolar AS imbas adanya krisis Credit Suisse Bank yang memantik kekhawatiran pasar akan krisis perbankan.
Baca lebih lajut »
Harga Emas Pegadaian Hari Ini Naik Terimbas Masalah Bank Credit SuisseHarga emas cetakan UBS di pegadaian pada perdagangan Kamis (16/3/2023) terpantau naik. Sementara itu, untuk cetakan Antam terpantau turun.
Baca lebih lajut »
Credit Suisse Gonjang Ganjing Lagi, Ada Apa?Credit Suisse kini gonjang-ganjing. Saham perusahaan yang diperdagangkan mencapai titik terendah sepanjang masa Rabu (15/3/2023) pagi waktu London.
Baca lebih lajut »