Kantor presiden Rusia mengatakan mereka tidak menyampingkan pertemuan Vladimir Putin dan Volodymyr Zelinskyy selama ada hasil dan kesepakatan bersama
- Kantor presiden Rusia, Kremlin, menyatakan tidak menyampingkan kemungkinan pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
"Tidak ada yang menyampingkan kemungkinan pertemuan antara Putin dan Zelenskyy. Secara teori, itu memang mungkin," kata Juru Bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov, Jumat , seperti dilaporkan kantor berita Rusia TASS. Pada saat yang sama, juru bicara Kremlin memberikan catatan untuk mencapai tahap pertemuan kedua pemimpin pemerintahan tersebut."Pertama, delegasi dan menteri perlu melakukan pekerjaan mereka untuk memastikan presiden tidak bertemu hanya demi proses dan percakapan , tetapi mengadakan pertemuan untuk mencapai hasil."
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rusia Bantah Menyerang Rumah Sakit Bersalin di Mariupol Ukraina, Jubir Kremlin Beri Penjelasan - Pikiran-Rakyat.comRusia bantah informasi yang mengeklaim telah menyerang rumah sakit bersalin di Mariupol Ukraina hingga melukai banyak korban.
Baca lebih lajut »
Pertemuan Rusia-Ukraina Gagal Capai Kesepakatan, Rusia Ngotot Lanjutkan Serangan | Kabar24 - Bisnis.comMenteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Turki.. Pembicaraan tersebut berlangsung selama 90 menit
Baca lebih lajut »
Rusia Serang Ukraina, Ada Inggris di Balik Usulan Sanksi Olahraga untuk RusiaInggris ada di balik usulan sanksi olahraga dari 37 negara untuk Rusia.
Baca lebih lajut »
Invasi Rusia ke Ukraina, 7 Negara Besar Dukung Sanksi Olahraga untuk RusiaSelain Inggris, beberapa negara yang ikut berpartisipasi membubuhkan tanda tangan pada kesepakatan itu adalah Perancis, Jerman, Jepang, Australia, Kan
Baca lebih lajut »
Sanksi Olahraga bagi Negara Rusia, Tak Bisa Jadi Tuan RumahSalah satu usulan sanksi olahraga bagi Rusia adalah negara itu tak bisa jadi tuan rumah perhelatan olahraga internasional.
Baca lebih lajut »