Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai keberadaan BUMN yang masih berada di Kementeriaan Teknis menunjukkan hal yang anomali
) atau Indonesia Eximbank membuktikan, selain kualitas pengawasan yang masih bermasalah, juga perlu diprioritaskan integrasi pengelolaan BUMN berada di satu pintu.
Atas dasar itulah, Toto menekankan agar integrasi pengelolaan BUMN di bawah satu atap harus menjadi prioritas yang harus dikerjakan. Pendalaman prosedural penting dilakukan untuk mendalami pelanggaran dalam penyaluran kredit. Kongkalikong tertentu diyakini akan terbongkar jika penelusuran dilakukan dari sana.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kredit Macet di LPEI, Pengamat: Pengelolaan BUMN Seharusnya Satu PintuJPNN.com : Pengamat Ekonomi UI Toto Pranoto menilai pengelolaan BUMN seharusnya satu pintu agar kredit macet di LPEI tidak terulang.
Baca lebih lajut »
Kasus Kredit Macet LPEI Peringatan Integrasi BUMN Harus Satu PintuGold
Baca lebih lajut »
Kredit Macet UMKM Masih Tinggi, Ini Sebab & Efeknya Bagi Ekonomi RI!Kredit Macet UMKM Masih Tinggi, Ini Sebab & Bahayanya Bagi Ekonomi RI!
Baca lebih lajut »
OJK Ungkap Biang Kerok Kredit Macet UMKM Masih TinggiWakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengungkapkan pemulihan yang terlambat menjadi salah satu alasan kredit macet UMKM masih belum sesuai harapan
Baca lebih lajut »
Anak Muda Doyan Pinjol! Kredit Macet Gen Z Tembus Rp667 Miliargen z doyan utang, kredit macet gen z sentuh Rp667 miliar
Baca lebih lajut »
Kredit Macet Pinjol Tembus 7,33%, Bos KoinWorks Buka SuaraEntitas usaha fintech P2P lending KoinWorks Group yakni Koin P2P mencatatkan rasio kredit macet atau Tingkat Wanprestasi 90 hari (TWP 90) sebesar 7,33%.
Baca lebih lajut »