JPNN.com : KPU memastikan anggota KPPS yang meninggal dunia saat bertugas di Karawang mendapatkan santunan.
jpnn.com, KARAWANG - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Karawang Jawa Barat memastikan seorang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara yang meninggal dunia mendapatkan santunan Rp42 juta.
Dia menyebut bahwa almarhum yang berprofesi sebagai guru memang sempat mengeluh tidak enak badan saat proses rekapitulasi suara pada Rabu sore.
Pilkada 2024 KPU Santunan Karawang
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KPU Karawang: Seorang anggota KPPS meninggal dapat santunan Rp42 jutaKomisi Pemilihan Umum(KPU) Kabupaten Karawang, Jawa Barat memastikan seorang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia ...
Baca lebih lajut »
KPU NTB Pastikan Pembacokan KPPS di Bima Tak Ganggu Penghitungan SuaraKetua KPU NTB Muhammad Khuwailid memastikan kasus penusukan ketua KPPS di Bima tidak mengganggu jalannya proses pemungutan hingga penghitungan suara di TPS itu.
Baca lebih lajut »
KPU Jakbar pastikan tak ada KPPS yang alami kecelakaan kerjaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat memastikan tak ada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas Pengamanan Langsung (Pamsung) ...
Baca lebih lajut »
KPU Jabar: 6 Petugas KPPS Meninggal Dunia Selama Proses Pilkada 2024KPU Jawa Barat menyebutkan bahwa 6 petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Jabar meninggal dunia di tengah proses Pilkada 2024.
Baca lebih lajut »
KPU Bali santuni petugas KPPS yang keguguran hingga meninggalKomisi Pemilihan Umum (KPU) Bali sedang menyantuni anggota badan ad hoc yang terdata mengalami musibah kecelakaan, keguguran, hingga meninggal dunia setelah ...
Baca lebih lajut »
KPU Pati: 1 Ketua KPPS di Dukuhseti Meninggal, 4 Petugas SakitKetua KPPS TPS 2 Desa Puncel, Dukuhseti, Pati, Supriyanto (44) meninggal dunia pagi tadi. KPU Pati juga mencatat ada 4 petugas penyelenggara Pilkada yang sakit.
Baca lebih lajut »