Masyarakat bisa melaporkan kepada KPK jika mengetahui ada pihak yang 'bermain' dalam pengadaan barang dan jasa penanganan COVID19.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi akan menindak tegas terhadap pihak yang "bermain-main" dalam pengadaan barang dan jasa terutama terhadap kebutuhan alat kesehatan untuk penanganan COVID-19. "Setiap informasi terkait hal tersebut agar dapat langsung disampaikan kepada pengaduan KPK dan KPK tentu akan telaah dan dalami setiap informasi yang diterima," ungkap Ali.Ia menegaskan lembaganya berkomitmen mengawal pelaksanaan anggaran dan pengadaan barang dan jasa dalam rangka penanganan COVID-19 tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Komisi I Sepakat Penambahan Anggaran TNI Rp 3,2 Triliun untuk Penanganan Covid-19'Komisi I DPR mendukung kebutuhan penambahan anggaran TNI yang belum terdukung sebesar Rp3,2 triliun untuk percepatan penangangan COVID-19,'
Baca lebih lajut »
Presiden Komisi Uni Eropa Serukan Konferensi Donor Vaksin Covid-19Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, Rabu (15/4) meminta diselenggarakannya konferensi para donor pada 4 Mei untuk menggalang dana bagi pembuatan dan penyebaran global vaksin COVID-19. Be
Baca lebih lajut »
Lawan Covid: Lingkungan Siaga Covid-19 dan Jersey CR-7 |Republika Online
Baca lebih lajut »
Pandemi Covid-19, Anggota Komisi IX DPR Minta Pembahasan Omnibus Law Cipta Kerja DitundaDalam kondisi PSBB masyarakat tidak leluasa terlibat dalam pembahasan.
Baca lebih lajut »
Selama Pandemi Covid-19, KPK Terima Laporan Gratifikasi Mencapai Rp1,8 Miliar - Tribunnews.comKPK menerima laporan gratifikasi secara online dengan nominal mencapai Rp1,8 miliar selama masa pandemi wabah coronavirus
Baca lebih lajut »
PBB Akan Selidiki Pihak Terkait Pandemi Covid-19Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan perlu dilakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui bagaimana wabah Covid-19 menjadi pandemi global.
Baca lebih lajut »