Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons analisis Indonesia Corruption Watch (ICW) soal kerugian keuangan negara.
Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi merespons analisis Indonesia Corruption Watch soal kerugian keuangan negara terkait perkara korupsi. KPK menilai analisis ICW mengenai hal tersebut salah kaprah.
Ali menilai analisis ICW mencampuradukan pembahasan Pasal 2 atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tipikor dengan pasal-pasal suap dan sejenisnya. “Padahal, perlu kita garis bawahi, yang berkaitan dengan kerugian negara hanya Pasal 2 atau 3 UU Tipikor saja,” ungkap Ali.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KPK: Analisis ICW Hitung Kerugian Negara Salah Kaprah, Hasilnya KeliruKPK menanggapi hasil kajian ICW soal penindakan kasus korupsi sepanjang tahun 2021 yang dinilai minim lantaran tidak memberikan memberikan efek jera.
Baca lebih lajut »
Dikritik ICW, KPK Ajak Masyarakat Ikut Buru Harun Masiku | Kabar24 - Bisnis.comKPK mengajak masyarakat, termasuk Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk ikut memburu Harun Masiku.
Baca lebih lajut »
ICW: KPK dan Kejagung Belum Banyak Bongkar Korupsi Sektor Politik di 2021ICW menilai KPK dan Kejagung belum banyak membongkar korupsi di sektor politik di 2021.
Baca lebih lajut »
ICW: Tren Penindakan KPK Menurun, Tak Mampu Bongkar Korupsi Sektor PolitikICW, menyimpulkan penindakan KPK semakin mengendur. Terdakwa dengan latar belakang politik, seperti anggota legislatif, lebih sedikit dituntut
Baca lebih lajut »
ICW Sebut Vonis Ringan Dominasi Perkara Korupsi Pada 2021Indonesia Corruption Watch (ICW) memaparkan laporan pemantauan tren vonis terdakwa kasus korupsi sepanjang 2021.
Baca lebih lajut »
ICW Sebut Tuntutan Untuk Koruptor Ringan, Ini Respons KejagungMenurut Ketut, jajaran Korps Adhyaksa tetap bekerja secara maksimal untuk memberikan kinerja yang lebih baik.\n\n
Baca lebih lajut »