Kota Hantu Al Jazirah Al Hamra: Warisan Budaya di Tengah Pasir Dubai

Travel Berita

Kota Hantu Al Jazirah Al Hamra: Warisan Budaya di Tengah Pasir Dubai
CITYTRAVELHISTORY
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 31 sec. here
  • 7 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 33%
  • Publisher: 51%

Al Jazirah Al Hamra, sebuah kota hantu di UEA, berjarak 113 kilometer dari Dubai. Dulu dihuni suku Zaab yang berprofesi sebagai pencari mutiara, kota ini ditinggalkan pada tahun 1960-an setelah ditemukannya minyak. Kini, kota ini menjadi museum terbuka yang menampilkan arsitektur tradisional dan dimasukkan dalam Daftar Sementara Warisan Budaya Dunia UNESCO.

Minggu, 26 Jan 2025 16:01 WIBDubai adalah salah satu kota maju dengan teknologi canggih di dunia. Siapa sangka di dekat kota modern ini ada kota yang kondisinya berbanding terbalik lantaran sudah terlantar selama lebih dari 50 tahun alias lima dekade!

Namun, sejak minyak ditemukan di bawah hamparan pasir pada 1950-an, UEA menjadi semakin modern. Warga pun meninggalkan kota tersebut untuk mencari penghidupan yang lebih baik.Bangunan di Al Jazirah Al Hamra pun kosong dan hancur sejak penghuninya pindah antara tahun 1968 dan 1971. Kini, bangunan itu difungsikan sebagai museum terbuka yang menunjukkan kekayaan warisan budaya UEA.Meski sudah hancur, masih banyak bangunan yang bertahan.

Kota ini masuk dalam Daftar Sementara Warisan Budaya Dunia UNESCO, sehingga sudah dinominasikan oleh UEA untuk dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikcom /  🏆 29. in İD

CITY TRAVEL HISTORY ARCHITECTURE UAE

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

6 Warisan Budaya RI yang Pernah Diklaim oleh Malaysia6 Warisan Budaya RI yang Pernah Diklaim oleh MalaysiaKementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat masyarakat Indonesia memiliki lebih dari 1.941 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dari puluhan ribu karya budaya yang baru tercatat. Warisan budaya tersebut, beberapa pernah diklaim oleh negara tetangga, Malaysia. Klaim warisan budaya ini muncul dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat, pemerintah, hingga pada sebuah ajang internasional. Namun, pada akhirnya, sejarah dan masyarakat dunia tahu bahwa warisan budaya yang diklaim negara lain, merupakan milik masyarakat Indonesia. Artikel ini merangkum beberapa warisan budaya RI yang pernah diklaim Malaysia.
Baca lebih lajut »

5 Budaya Solo yang Sudah Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda5 Budaya Solo yang Sudah Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak BendaDari banyaknya budaya asli kota ini, beberapa di antaranya telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Mengutip dari surakarta.go.id, berikut lima budaya Solo yang sudah ditetapkan sebagai WBTB:
Baca lebih lajut »

10 Tradisi Lebaran dalam Budaya Indonesia, Warisan Budaya yang Tak Lekang oleh Waktu10 Tradisi Lebaran dalam Budaya Indonesia, Warisan Budaya yang Tak Lekang oleh WaktuTradisi lebaran di Indonesia merupakan mozaik kebudayaan yang memiliki keunikan tersendiri.
Baca lebih lajut »

Lima Karya Budaya Sukabumi Jadi Warisan Budaya Tak Benda Jawa BaratLima Karya Budaya Sukabumi Jadi Warisan Budaya Tak Benda Jawa BaratLima karya budaya dari Kabupaten Sukabumi, yaitu Gula Kawung, Sangu Kabuli, Mulasara Nu Ngalahirkeun, Tradisi Ngadegkeun Bumi, dan Mapag Lisung Anyar, telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Jawa Barat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penetapan ini merupakan komitmen Pemkab Sukabumi dalam melestarikan budaya melalui berbagai upaya.
Baca lebih lajut »

Agenda Prioritas Kementerian Kebudayaan di 2025: Repatriasi hingga Omnibus LawAgenda Prioritas Kementerian Kebudayaan di 2025: Repatriasi hingga Omnibus LawMenteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengungkapkan agenda prioritas, termasuk inventarisasi warisan budaya dan repatriasi benda budaya.
Baca lebih lajut »

Warisan Budaya Indonesia: Dari Pengakuan UNESCO ke Modal Ekonomi KreatifWarisan Budaya Indonesia: Dari Pengakuan UNESCO ke Modal Ekonomi KreatifIndonesia kaya akan seni dan budaya, dengan banyak warisan budaya diakui oleh UNESCO. Pengakuan ini membawa tanggung jawab untuk melestarikan dan mengembangkan warisan tersebut. Langkah-langkah pelestarian budaya telah diambil, termasuk penetapan Hari Wayang dan Hari Batik Nasional. Untuk memajukan warisan budaya menjadi modal ekonomi kreatif, Indonesia mendorong pengembangan jaringan kota kreatif yang memanfaatkan teknologi baru dan melibatkan publik.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-13 04:53:05