Perang dan saling bunuh sesama manusia menurunkan harkat martabat manusia dari homo sapiens, tidak lebih manusiawi daripada virus.
Kosmologi karma politik Indonesia, setiap hari, tanggal, bulan, tahun ternyata punya makna dan keterkaitan secara kebetulan koinsidensi. Atauthe Golden Rule of Karma you reap what you sow; tit fot tat, quid pro quo.
Sejarah politik Indonesia tidak berbeda dari sejarah Revolusi Prancis yang sering dikutip oleh Bung Karno bahwa revolusi kadang-kadang menelan anaknya sendiri. Memang Revolusi Prancis setelah menjatuhkan Raja Louis XVI akan mengalami periode teror saling bunuh antara tokoh, seperti Marat Danton dan Robespierre dipenggal olehIndonesia juga mengalami tragedi saling bunuh antar-elite yang berlangsung sekitar 20 tahun.
Setelah itu terjadi beberapa pemberontakan lokal sporadis serta pergolakan daerah sebagai reaksi terhadap polarisasi politik nasional di Jakarta. Ada proklamasi DI/TII/NII oleh Kartosuwiryo 7 Januari 1949. pemberontakan RMS di Ambon Maluku yang memakan korban Letkol Ignatius Slamet Riyadi. Ada peristiwa Westerling di Bandung. Di Makassar, ada peristiwa Andi Azis dan munclnya Kahar Muzakkar menjadi panglima DI/TII Kartosuwiryo di Sulawesi Selatan yang juga didukung Teuku Daud Beureuh di Aceh.
Kabinet Ali jatuh diganti Kabinet Burhanudin Harahap yang menyelenggarakan pemilu terbersih dan jujur dalam sejarah Indonesia. Namun, Kabinet Ali II hanya berusia setahun. Pergolakan daerah memuncak menjadi pemberontakan PRRI/Permesta pada 15 Februari 1958.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemkot Jakarta Pusat Pastikan Stok Pangan Aman Jelang LebaranPemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar di kawasan Gondangdia, Menteng.
Baca lebih lajut »