Korea Utara Kirim Tim Medis dan Epidemiolog untuk Tangani Wabah Misterius
Reporter :Otoritas Korea Utara telah mengirimkan tim medis dan penyelidik epidemiologis ke sebuah provinsi yang sedang berjuang menangani wabah saluran pencernaan, demikian media negara melaporkan kemarin.
Dilansir dari laman Antara megutip Reuters, Minggu , para pejabat di Korea Selatan mengatakan, penyakit yang sedang dihadapi Korut itu kemungkinan berupa kolera atau tifus. Upaya yang disebutkan termasuk karantina,"pemeriksaan intensif bagi semua warga", perawatan khusus, serta pemantauan pada kalangan orang rentan, seperti anak-anak dan lansia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kim Jong Un Makin Pening, Wabah Misterius Landa Korea UtaraSekitar 1.600 orang di Korea Utara dilaporkan tertular penyakit usus misterius.
Baca lebih lajut »
Korea Utara Alami Wabah Penyakit Usus Misterius, Kim Jong-Un Turun Tangan dan Buat Rakyat TerharuPemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, turun tangan setelah 800 keluarga di negaranya menderita penyakit usus misterius yang tengah mewabah.
Baca lebih lajut »
Internet Explorer Ditutup, Seorang Insinyur Korea Selatan Buat Makam |Republika OnlineSeorang insinyur Korea Selatan membuat makam sebagai ungkapan terima kasih.
Baca lebih lajut »
Post Baru Fuji Bikin Aktris Korea Ternama Ini TerseretFuji membagikan potret nostalgia ketika masih duduk di bangku sekolah dengan gaya rambut sangat berbeda dibandingkan saat ini sontak langsung menyeret nama aktris Korea ini.
Baca lebih lajut »
Glowing Versi Indonesia Tak Harus seperti Korea, ini 6 Resep dari AhliUntuk mendapatkan kulit glowing versi Indonesia yang identik dengan kulit sawo matang, tak harus meniru perawatan yang dilakukan seperti orang Korea.
Baca lebih lajut »
Viral, Batu Nisan Internet Explorer di Korea SelatanFoto batu nisan Internet Explorer di Korea Selatan menjadi viral. seorang insinyur perangkat lunak sengaja membangun nisan untuk kematian peramban itu
Baca lebih lajut »