Jefri Ramadhan (17), sepupu korban Fredi Saputra (15), menceritakan kejadian saat mereka diserang sekelompok pemuda bersenjata tajam di Bandar Lampung. Jefri dan Fredi hendak pulang ke rumah Jefri setelah menutup warung milik ayah Jefri. Saat melintas di Jalan Dokter Harun, mereka dilempari batu dan botol kaca oleh sekelompok pemuda. Jefri berhasil kabur, namun sepeda motor Fredi ditendang hingga terjatuh. Para pelaku kemudian menyerang Fredi, Faiz, dan Umara secara membabi buta menggunakan golok, celurit, dan parang.
BANDAR LAMPUNG , KOMPAS — Jefri Ramadhan , salah satu korban selamat dari penyerangan sekelompok pemuda bersenjata tajam di Bandar Lampung , memberikan kesaksian terkait insiden tersebut. Ia mengungkapkan, mereka tiba-tiba dihadang segerombolan orang membawa celurit, golok, hingga parang.
Saat melintas di Jalan Dokter Harun, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Jefri mengaku tiba-tiba dilempari batu dan botol kaca oleh sekelompok pemuda yang tidak ia kenal. Sepeda motornya sempat dihadang, tapi ia akhirnya bisa kabur dari kejaran para pelaku. Saat melihat sepupunya tersungkur di pinggir jalan, ia berteriak untuk meminta tolong kepada warga di sekitar lokasi. Beberapa warga pun keluar rumah. Sementara para pelaku langsung kabur melewati gang-gang sempit di sekitar lokasi.
Lokasi tempat korban dibacok sebenarnya hanya berjarak sekitar 600 meter dari Polsek Tanjung Karang Timur. Lokasinya juga masih berada di tengah kota, yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Markas Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung masih menyelidiki kasus kematian seorang pelajar SMP, Fredi Saputra , yang tewas dengan sejumlah luka sabetan senjata tajam pada Rabu dini hari. Polisi menyebut korban diduga dibacok oleh sekelompok pemuda yang mengarah pada aksi geng motor.
Menanggapi hal tersebut, Jumadi meyakini, anaknya tidak pernah terlibat dalam geng motor ataupun menjadi anggota geng motor. Selama ini, anaknya juga tidak pernah terlibat tawuran. Seusai menutup warung pukul 02.00 dini hari, mereka hendak pulang ke rumah Jefri bersama tiga temannya yang lain, yaitu Umara, Faiz, dan Raja. Jefri naik sepeda motor membonceng Raja. Sementara korban dan Faiz naik sepeda motor berboncengan dengan Umara.
Ia mengaku melihat ada dua orang yang membawa parang. Sementara beberapa orang lainnya ada yang membawa golok dan celurit. Namun, kondisi jalan yang agak gelap membuat wajah para pelaku tidak begitu jelas terlihat oleh Jefri. Dalam kondisi panik, Jefri menelepon Jumadi , ayahnya, untuk meminta bantuan. Mereka juga langsung melapor ke Polsek Tanjung Karang Timur. Namun, saat mengecek lokasi kejadian bersama polisi, di sana sudah tidak ada siapa pun. Hanya ada sisa bercak darah yang tertinggal di aspal.Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Mukhammad Hendrik Apriliyanto saat ekspose kasus di Polresta Bandar Lampung, Rabu .
Selama ini, Fredi juga dikenal sebagai anak yang baik. Korban juga tidak pernah terlibat kasus kenakalan remaja.
BANDAR LAMPUNG PEMBAOCKAN PELAJAR SMP JENAYA KEDAMAIAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kuliner Bandar Lampung, Sambal Seruit dan Bakso Sony yang LegendarisLiburan Natal dan Tahun Baru di Lampung, nikmati kuliner lezat. Sambel seruit, pindang ikan, dan bakso Sony patut dicoba.
Baca lebih lajut »
Mesin ATM di Minimarket Bandar Lampung Dibobol Maling, Uang Rp612 Juta RaibUang sebanyak Rp612 juta di mesin ATM yang berada di dalam sebuah toko retail di Jalan Panglima Polim, Kecamatan Tanjung Karang Barat, kota setempat itu pun raib dibawa kawanan pencuri.
Baca lebih lajut »
Bea Cukai Bandar Lampung Menggagalkan Pengiriman Benih Lobster Tanpa Izin Seharga Rp 9,1 MiliarBea Cukai Bandar Lampung bersama dengan Kanwil Bea Cukai Sumatra Bagian Barat (Sumbagbar) berhasil menggagalkan pengiriman 60.833 ekor benih bening lobster tanpa izin bernilai Rp 9,1 miliar. Benih lobster ditemukan tersembunyi di bawah tumpukan kasur busa dalam sebuah truk yang dihentikan di rest area KM 33 tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Selatan pada 24 November 2019.
Baca lebih lajut »
75 Tahanan Polresta Bandar Lampung Nyoblos dari Balik Sel untuk Pilkada 2024Sebanyak 75 tahanan di Polresta Lampung menyalurkan hak suaranya dari dalam sel untuk Pilkada Lampung 2024.
Baca lebih lajut »
Wanita Tewas Terlindas Truk Tangki di Bandar LampungSeorang wanita meninggal setelah terkena truk tangki di Bandar Lampung, menyebabkan kemacetan dan evakuasi korban yang memakan waktu dua jam. Kecelakaan ini terjadi Sabtu malam (30/11/2024).
Baca lebih lajut »
Kronologi Polisi Tangkap DPO Saat Hendak Rayakan Ulang Tahun di Bandar LampungSeorang anggota Polresta Bandar Lampung menangkap DPO curanmor saat hendak merayakan ulang tahun bersama keluarga, begini kronologinya.
Baca lebih lajut »